Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Temui Banyak Persoalan, DPD Soroti Pengiriman Pelajar Indonesia ke Mesir

Arief Setyadi , Jurnalis-Minggu, 15 Oktober 2023 |22:30 WIB
Temui Banyak Persoalan, DPD Soroti Pengiriman Pelajar Indonesia ke Mesir
Wakil Ketua DPD RI Mahyudin (Foto: ist)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Mahyudin bersama sejumlah anggota DPD RI mengadakan rapat koordinasi dengan Duta Besar Indonesia di Kairo, Mesir, Lutfi Rauf. Rapat tersebut membahas masalah pengiriman pelajar dan mahasiswa Indonesia yang akan belajar di Mesir.

Mahyudin mengungkapkan masih adanya berbagai permasalahan seputar pengiriman pelajar Indonesia yang akan menimba ilmu ke Mesir. Berbagai persoalan tersebut perlu diselesaikan karena jumlah pelajar pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir termasuk yang terbanyak.

"Pengiriman pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk belajar ke Mesir, termasuk yang paling besar. Berada di angka sekitar 22 persen, dari mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri," kata Mahyudin dalam keterangan tertulis, Minggu (15/10/2023).

Mahyudin diketahui melakukan pertemuan yang dihadiri Wakil Dubes, M. Zaim A. Nasution; Koordinator Fungsi Politik, Dian Ratri Astuti; Koordinator Fungsi Ekonomi, Tennike; Atase Pendidikan, Bambang Suryadi; Koordinator fungsi protokol dan konsuler, John Admiral. Kemudian, sejumlah anggota DPD RI lainnya, seperti Abdurrahman Bahmid, dan Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan.

Sementara pihak KBRI di Kairo, melalui Kedubes Lutfi Rauf mengakui, jika pihaknya ingin segera menertibkan berbagai masalah pengiriman pelajar Indonesia ke Mesir. Ia menilai, afiliator yang selama ini menjadi penyebabnya.

"Beberapa afiliator ternyata banyak yang bekerja tidak benar, seperti memberikan visa turis untuk para pelajar dengan janga waktunya terbatas. Sehingga ketika masa berlakunya habis, maka mereka menjadi imigran gelap yang harus kucing-kucingan dengan aparat imigrasi Mesir," tuturnya.

Persoalan kesehatan juga turut menjadi sorotan. Sebab, banyak pelajar yang dikirim tidak terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan saat di Tanah Air.

"Ada beberapa pelajar yang setelah sampai di Mesir, ternyata mengidap penyakit parah dan akhirnya meninggal. Selain itu, juga ditemukan beberapa pelajar yang mengidap penyakit menular seperti TBC, yang berisiko menularkannya kepada pelajar lain yang berada di satu asrama," ujarnya.

Mahyudin pun meminta berbagai pihak terkait antara lain Kedubes Mesir, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, agar segera melakukan penertiban tata kelola pengiriman pelajar Indonesia ke Mesir.

Komite III DPD RI juga ditugaskan pimpinan DPD RI itu untuk segera menggelar rapat dengan Kementerian Agama untuk mencari jalan keluar terbaik dalam menangani persoalan tersebut.

"Agar tata kelola pengiriman pelajar Indonesia ke Mesir dapat berjalan dengan tertib, saya menugaskan Komite III untuk segera memanggil pihak Kementerian Agama," katanya.

Mahyudin juga meminta KBRI di Mesir berkomitmen menjaga dan melindungi mahasiswa dan pelajar yang sedang menempuh pendidikan di Mesir.

"Perlindungan itu antara lain dengan melakukan pendampingan kepada para pelajar Indonesia yang berusia di bawah 18 tahun. Selain juga perlunya tes kesehatan penyakit berbahaya kepada para calon pelajar yang hendak dikirim ke Mesir," kata Mahyudin dalam forum tersebut.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement