Adapun beberapa hal yang disetujui oleh BSI dan IFG dalam kolaborasi ini antara lain layanan jasa penempatan dana perbankan syariah dan efek syariah, layanan jasa perbankan syariah dan efek syariah, layanan penempatan dana yang dipersyaratkan untuk reciprocal business, layanan pembiayaan perbankan syariah, dan layanan produk dan jasa perbankan syariah lainnya.
"Kami optimis pembiayaan syariah akan terus tumbuh seiring dengan mudahnya akses pembiayaan di bank syariah," ucap Hery.
Per Juni 2023, pembiayaan BSI mencapai Rp221,9 triliun, tumbuh 16 persen secara year on year, yang didominasi oleh segmen ritel sebesar Rp158,38 triliun dengan kualitas pembiayaan yang terjaga, tercermin dari NFL gross sebesar 2,31 persen atau membaik dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,78 persen.
Sementara itu, Direktur Utama IFG Hexana Trisasongko berharap Kerja sama ini dapat mendorong value creation ekosistem anggota holding IFG khsusnya pada layanan keuangan syariah khususnya di industri asuransi, penjaminan dan investasi.
IFG sendiri merupakan holding yang saat ini memayungi sejumlah anak perusahaan di bidang asuransi dan penjaminan meliputi PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), dan cucu perusahaan meliputi PT Jasa Raharja Putera, PT Asuransi Jasindo Syariah, PT Jamkrindo Syariah, PT Reasuransi Nasional Indonesia, dan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.
(Agustina Wulandari )