Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tangisan Soekarno Pecah di Depan Makam Jenderal Ahmad Yani Korban G30S PKI

Cahyo Yulianto , Jurnalis-Minggu, 22 Oktober 2023 |07:44 WIB
Tangisan Soekarno Pecah di Depan Makam Jenderal Ahmad Yani Korban G30S PKI
Soekarno (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA- Kisah tangisan Soekarno pecah di depan makam Jenderal Ahmad Yani yang menjadi korban peristiwa G30S/PKI akan diulas disini.

Peristiwa G30S/PKI atau pembunuhan 6 jenderal TNI oleh pasukan Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi sebuah duka yang mendalam untuk bangsa Indonesia. Salah satu yang mengalami kesedihan tersebut adalah Ir. Soekarno.

Lantaran Jenderal Ahmad Yani yang juga merupakan korban peristiwa itu

Di saat masih hidup, di mendapat kepercayaan menjadi kepala Staf Angkatan Darat pada 1962 langsung dari Soekarno. Dalam perilaku dan tutur bahasa, Jenderal Ahmad Yani sangat memahami karakter Soekarno.

Berikut kisah tangisan Soekarno pecah di depan makam Jenderal Ahmad Yani kobran G30S PKI:

Sebelum meninggal, Jenderal Ahmad Yani juga merupakan sosok yang sangat diinginkan oleh Soekarno untuk menjadi presiden Indonesia apabila kesehatannya memburuk.

Bahkan, hal tersebut telah diutarakan bapak proklamator Indonesia itu pada beberapa tokoh seperti Sarwo Edhie Wibowo, AH Nasution, Soebandrio, dan Chaerul Saleh.

Sayangnya, keinginan Soekarno itu tidak dapat terwujud. Setelah adanya isu kudeta oleh Dewan Jenderal Angkatan Darat, Jenderal Ahmad Yani kemudian menjadi satu dari enam korban G30S/PKI.

Pada malam 30 September 1965, Jenderal Ahmad Yani yang tengah tertidur didatangi oleh tentara pasukan PKI. Setelah sempat terjadi perdebatan, jenderal kesayangan Soekarno itu kemudian ditembak dan tersungkur di ruang makan rumahnya.

Jasad Jenderal Ahmad Yani kemudian dibawa dan turut dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya sebelum ditemukan beberapa hari setelahnya.

Mengetahui rekannya menjadi korban, Ir Soekarno tak mampu menahan tangisnya di depan makam Jenderal Ahmad Yani. Itu menjadi kali pertama dan satu-satunya bagi presiden pertama Republik Indonesia itu meneteskan air mata di depan publik.

Kehilangan Jenderal Ahmad Yani menjadi pukulan tersendiri bagi Soekarno. Selaras dengan itu, kesehatan Soekarno juga terus memburuk.

Tampuk kekuasaan negara Republik Indonesia pun pada akhirnya dilimpahkan pada Jenderal Soeharto dan bukan Ahmad Yani sesuai keinginannya.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement