Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jokowi: Kenaikan Panas Bumi jika Dibiarkan Akibatkan 210 Juta Orang Kekurangan Air

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Rabu, 01 November 2023 |01:13 WIB
Jokowi: Kenaikan Panas Bumi jika Dibiarkan Akibatkan 210 Juta Orang Kekurangan Air
Presiden Jokowi (Foto: BPMI)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka World Hydropower Congress Tahun 2023, Bali, Selasa 31 Oktober 2023.

Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi terselenggaranya World Hydropower Congress  2023 yang dilaksanakan di Indonesia.

"Semoga keindahan alam Bali dapat menginspirasi dan menghasilkan rekomendasi bagi bumi yang lebih lestari," kata Jokowi dalam sambutannya.

Kepala Negara mengatakan bahwa saat ini bumi tengah sakit. Hal tersebut berdasarkan informasi dari PBB yang menyebutkan saat ini bukan lagi global warming tapi global boiling.

"Kenaikan suhu bumi jika dibiarkan mencapai lebih dari 1,5 derajat celsius maka diprediksi akan mengakibatkan 210 juta orang mengalami kekurangan air, 14% populasi akan terpapar gelombang panas dan 290 juta rumah akan terendam akan terendam banjir pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen dan ini ancaman yang nyata bagi kita semuanya," kata Jokowi.

Indonesia, kata Jokowi, berkomitmen penuh mempercepat transisi energi melalui penambahan EBT dalam skala besar. Sebab, katanya, Indonesia kaya potensi energi hijau dan berdasarkan hitungan diperkirakan mencapai 3.600 GW.

"Baik dari matahari, dari angin, dari panas bumi, dari arus laut, dari ombak, dari bioenergi dan juga dari hidropower," kata Presiden.

Terkait potensi hidro, lanjut Jokowi, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 di antaranya adalah sungai besar seperti Sungai Mambramo yang memiliki potensi 24 ribu MW. Kemudian sungai Kayan memiliki potensi 13 ribu MW. Potensi di Sungai Kayan nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk green industrial park di Kalimantan.

"Sekali lagi ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus," ungkapnya.

 BACA JUGA:

Meski begitu, kata Presiden, indonesia saat ini juga menghadapi beragai tantangan, salah satunya terkait lokasi sumber hidropower yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik. Maka dari itu, pemerintah Indonesia telah membuat blue print percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi hidropower menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri.

 BACA JUGA:

Selain itu, lanjut Jokowi, tantangan lainnya adalah pendanaan dan alih teknologi. Menurutnya pendanaan dan alih teknologi membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Dan, katanya, juga membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia.

"Di mana saya berharap, World Hydropower Congress ini dapat menjadi forum kolaborasi yang menghasilkan rekomendasi kebijakan dan meningkatkan investasi untuk pemanfataan energi air bagi ekonomi hijau yang berkelanjutan," tandasnya.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement