LONDON - Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Processes pada bulan lalu, dua ilmuwan asal Amerika Serikat (AS) menghitung 276 ekspresi wajah berbeda ketika kucing peliharaan berinteraksi satu sama lain.
“Studi kami menunjukkan bahwa komunikasi kucing lebih kompleks dari yang diasumsikan sebelumnya,” kata rekan penulis studi Brittany Florkiewicz, seorang psikolog evolusioner di Lyon College di Arkansas, kepada CNN pada Rabu (1/11/2023).
Dia menambahkan bahwa temuan mereka menunjukkan bahwa domestikasi memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan isyarat wajah pada kucing.
Florkiewicz menjelaskan bahwa kucing peliharaan biasanya lebih toleran secara sosial dibandingkan kucing liar karena cara mereka hidup dekat dengan manusia, sehingga para peneliti berharap untuk melihat ekspresi dalam konteks positif dan negative. Namun mereka terkejut saat mengamati 276 perbedaan morfologis ekspresi wajah.
Menurut Florkiewicz dan penulis utama Lauren Scott, seorang mahasiswa kedokteran dari University of Kansas Medical Center yang memiliki ketertarikan pribadi pada kucing, domestikasi memungkinkan lebih banyak interaksi sosial antar kucing.
Itulah sebabnya para peneliti percaya bahwa kucing-kucing ini akan menunjukkan lebih banyak ekspresi.
Untuk mengumpulkan data, Scott merekam 53 kucing di kafe kucing setempat ketika keduanya berbasis di University of California, Los Angeles, antara Agustus 2021 hingga Juni 2022. Dari rekaman video berdurasi 194 menit yang dikumpulkan, ia merekam 186 interaksi kucing. Kucing-kucing tersebut adalah kucing-kucing domestik dewasa baik jenis kelamin, semuanya telah dikebiri atau dimandulkan.
Kedua peneliti menilai perbedaan ekspresi dengan sistem pengkodean yang dirancang khusus untuk kucing, yang disebut Cat Facial Action Coding System, dan melihat jumlah dan jenis gerakan otot wajah. Studi tersebut menambahkan bahwa gerakan otot yang berhubungan dengan proses biologis seperti bernapas dan menguap tidak dimasukkan.
Meskipun mereka tidak dapat memberikan arti pada setiap ekspresi yang mereka rekam, Florkiewicz dan Scott menemukan bahwa 45,7% ekspresi berkode bersifat ramah, sementara 37% bersifat agresif.
Makalah tersebut merinci bahwa ekspresi ramah ditunjukkan ketika telinga dan kumis bergerak maju sementara mata tertutup, dan kucing yang agresif memiliki pupil yang menyempit, telinga menempel rata ke kepala, dan bibir yang menggesek lidah.
“Harapan kami adalah memperluas ukuran sampel untuk memasukkan kucing yang tinggal di lokasi lain dan melihat ekspresi wajah kucing yang tinggal di rumah dengan banyak kucing, koloni liar dan seterusnya,” kata Florkiewicz.
Tujuan lain di masa depan adalah melakukan studi lanjutan untuk menentukan arti dari ungkapan-ungkapan tersebut.
(Susi Susanti)