GAZA – Tentara Israel yang melakukan serangan ke Kota Gaza pada Kamis, (2/11/2023) menghadapi serangan gerilya pejuang Hamas yang memanfaatkan jaringan terowongan bawah tanah di daerah kantong tersebut. Serangan gerilya Hamas telah menyebabkan jatuhnya banyak korban di pihak tentara Israel.
Video dan keterangan dari pihak Israel dan Palestina menunjukkan bahwa pejuang Hamas dan Jihad Islam sekutunya muncul dari terowongan untuk menembaki tank, kemudian menghilang kembali ke dalam jaringan. Labirin bawah tanah tersebut.
Dalam salah satu video militer Hamas, seorang pejuang muncul di lapangan Gaza dan menempatkan alat peledak di sebuah tank. Sebuah ledakan terdengar saat pejuang tersebut, yang tampaknya mengenakan kamera tubuh untuk mendokumentasikan kejadian tersebut, berlari kembali ke terowongan dan menembakkan rudal anti-tank ke arah tank.
Taktik gerilya Hamas ini menimbulkan kerugian pada pasukan Israel. Militer Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya telah kehilangan 18 tentara dan menewaskan puluhan pejuang Hamas sejak meluncurkan invasi darat ke Gaza pada Jumat, (28/10/2023).
Namun, Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis, (2/11/2023) bahwa jumlah korban tewas Israel di Gaza jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan militer.