GAZA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres memperingatkan bahwa Gaza menjadi kuburan massal bagi anak-anak, dan menambahkan bahwa bencana yang sedang terjadi membuat perlunya gencatan senjata kemanusiaan menjadi lebih mendesak.
Menurut perhitungan CNN, berdasarkan angka yang dikeluarkan Kementerian Gaza, setidaknya satu anak terbunuh setiap 10 menit.
“Mimpi buruk di Gaza lebih dari sekedar krisis kemanusiaan. Ini adalah krisis kemanusiaan,” terang Guterres di PBB di New York.
Badan amal internasional Save the Children mengatakan bulan lalu bahwa jumlah anak-anak yang dilaporkan terbunuh di daerah kantong tersebut selama kampanye Israel telah melampaui jumlah tahunan anak-anak yang terbunuh dalam konflik bersenjata secara global dalam empat tahun terakhir.
Amerika Serikat (AS) mendukung kampanye Israel selama perang, dengan mengatakan bahwa mereka mempunyai hak untuk membela diri. Mereka memveto resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai jeda kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza pada 18 Oktober, namun Presiden Joe Biden pada Rabu (1/11/2023) mengatakan bahwa dia mendukung jeda kemanusiaan untuk memungkinkan pembebasan lebih banyak sandera yang ditahan di Gaza.
Washington juga telah memperingatkan Israel bahwa dukungan mungkin berkurang jika pembantaian di Gaza tidak berhenti.