6. Burkina Faso
Polusi udara, limbah, dan air merupakan masalah lingkungan utama di Burkina Faso. Berdasarkan data dari WHO, kualitas udara di Burkina Faso dianggap tidak aman karena mencapai indeks skor 155.
Negara dengan populasi penduduk sebanyak 22,1 juta ini memiliki konsentrasi rata-rata tahunan PM2.5 sekitar 63 µg/m3.
7. Kuwait
Berdasarkan data terbaru IQ Air tahun 2022, Kuwait mengalami peningkatan polusi udara yang cukup drastis. Sebelumnya pada tahun 2021, Kuwait memiliki konsentrasi rata-rata tahunan PM2.5 sebesar 29,7 µg/m3, namun pada tahun selanjutnya meningkat menjadi 55,8 µg/m3. Industri minyak menjadi faktor utama penyebab tingginya polusi udara di negara ini.
8. India
Menurut laporan Reuters, India bertanggung jawab atas sekitar 59% dari peningkatan polusi di dunia sejak tahun 2013. Kualitas udara di India menjadi salah satu penyebab rata-rata usia hidup penduduk di sana turun lebih dari 10 tahun. Indeks skor kualitas udaranya sebesar 144, 10 kali lebih besar dari batas maksimum WHO.
9. Mesir
Mesir, khususnya di Kairo, telah mengalami peningkatan populasi yang cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir. Hal tersebut menjadi penyebab tingginya polusi di Mesir dikarenakan banyaknya pembangunan rumah ilegal yang tidak memiliki fasilitas untuk pembuangan sampah dan minimnya layanan sanitasi.
10. Tajikistan
Tingginya polusi di Tajikistan disebabkan oleh pengembangan pembangkit listrik tenaga batu bara dan pabrik-pabrik dalam beberapa tahun ke depan. Negara ini sedang berada di era era revitalisasi industri, yang artinya Tajikistan mungkin akan berada di urutan teratas dalam daftar “negara terkotor di dunia”.
(Susi Susanti)