Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Nyaris Kalah Berperang Lawan VOC, Tombak Sakti Kiai Plered Balikkan Keadaan dan Tewaskan Kapten Belanda

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 09 November 2023 |05:15 WIB
Nyaris Kalah Berperang Lawan VOC, Tombak Sakti Kiai Plered Balikkan Keadaan dan Tewaskan Kapten Belanda
Nyaris kalah saat perang lawan VOC, keris sakti Kiai Plered balikkan keadaan. (Ilustrasi/Ist)
A
A
A

PERTEMPURAN antara pasukan VOC dengan pasukan pahlawan nasional Untung Surapati nyaris dimenangkan VOC. Saat itu pasukan kubu Untung Surapati terdesak oleh serangan-serangan dari pasukan VOC Belanda. Namun, tombak sakti milik Kerajaan Mataram membuat semuanya berubah.

Tombak sakti itu menewaskan sang kapten VOC akibat tikaman dari pasukan tambahan yang dipimpin Pangeran Puger. Saat itu Pangeran Puger diperintah Sultan Amangkurat II, raja Mataram untuk membantu Untung Surapati dan pasukannya.

Awalnya, pada pertempuran yang berlangsung di Alun-alun Kartasura itu, Untung Surapati berhasil membunuh salah satu pemimpin pasukan atau kapten VOC bernama Kapten Brikman. Sang kapten VOC itu tewas dengan sabetan patrem atau keris kecil yang terkenal sakti.

Terbunuhnya Brikman menjadikan pasukan VOC kian beringas dan memerangi pasukan Untung Surapati. Kapten Tack, komandan pasukan VOC, pun marah besar dan melancarkan serangan bertubi-tubi ke pasukan Untung Surapati, sebagaimana dikutip dari "Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati" tulisan Sri Wintala Achmad.

Ia menata barisan kemudian menyerang balik pasukan Untung Surapati. Tetapi, serangan ini dihadang oleh Surapati dan Patih Anrangkusuma. Mereka pun berperang bersama-sama melawan VOC, tanpa merasa gentar sedikit pun.

Kapten Tack sempat disodok tombak, namun tidak terluka. Sang kapten VOC itu balik menyerang Untung Surapati. Oleh Surapati, Kapten Tack didekati dan dihantam bertubi-tubi, namun tak dirasakan. Sosok Kapten Tack terkenal sakti dan kebal senjata tajam.

Bahkan keris Surapati yang sebelumnya berhasil membunuh Kapren Brikman, sampai patah ujungnya. Sesudah melempar kerisnya, Surapati mengganti keris dengan keris lainnya untuk ditikamkan ke dada Kapten Tack. Namun sang kapten, masih tetap berdiri tegak di hadapan Surapati.

Karena terdesak, Kapten Tack akhirnya dibantu oleh 12 orang opsir VOC lainnya. Mereka pun balik melawan Untung Surapati yang membuat Surapati harus mundur dari medan laga untuk beristirahat ke Pagongan. Tentara kompeni masih menembaki dan kejauhan. Saat beristirahat inilah, Surapati diperintahkan penguasa Mataram Sultan Amangkurat II untuk menghadapnya.

Di sana Surapati sempat memohon ampun kepada sang raja, tetapi ia justru meminta Pameran Puger dan pasukannya untuk membantu Untung Surapati, yang terlihat kelelahan. Pangeran Puger kemudian turun dari sitinggil dan pergi ke kamandungan. Ia kemudian memilih para pasukan elite pilihannya untuk bersiap perang.

Pangeran Puger sendiri kemudian berganti pakaian dan menuju medan perang. Gabungan pasukan Pangeran Puger, Untung Surapati, dan Patih Anrangkusuma membuat pasukan VOC dibuat kocar-kacir. Bahkan Pangeran Puger langsung bisa berhadapan dengan Kapten Tack.

Puger kemudian dihujani tembakan oleh pasukan VOC, namun ia tak mundur selangkah pun. Dengan tombak Kiai Plered yang terkenal sakti, ia menyerang Kapten Tack. Sang kapten VOC ini akhirnya tewas seketika akibat tombak sakti Kiai Plered yang menancap di dadanya.

Mengetahui Kapten Tack tewas, pasukan Pangeran Puger mengamuk serentak serupa segerombolan banteng terluka. Pasukan Pangeran Puger menombak, memedang, menusuk, dan menginjak-injak dengan garangnya para pasukan VOC yang terkapar di tanah, dengan tubuh bersimpah darah hingga mati.

Amukan pasukan Pangeran dan Untung Surapati membuat banyak pasukan VOC banyak yang tewas. Tak terhitung lagi banyak anggota pasukan VOC yang tewas, hingga mayatnya bertumpang tindih. Orang-orang VOC yang masih hidup kemudian lari tunggang langgang menyelamatkan diri.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement