JAKARTA- Profil almarhum M Tabrani, Bapak Bahasa Indonesia asal Jawa Timur wajib diketahui bagi yang mencintai bangsa Indonesia. Tidak banyak yang tahu jika M Tabrani memiliki peran yang besar dalam sejarah bangsa Indonesia.
Ia merupakan sosok yang mencetuskan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Hal tersebut diutarakannya pada kongres pemuda pertama. Dimana pada saat itu ia sampai mengalami perdebatan sengit dengan Mohammad Yamin yang mengusulkan Bahasa Melayu.
Guna mengenal lebih jauh, berikut profil almarhum M Tabrani yang telah Okezone rangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/11/2023).
M Tabrani atau Mohammad Tabrani Soerjowitjirto merupakan seorang jurnalis sekaligus politikus Indonesia yang lahir di Pamekasan pada 10 Oktober 1904. Ia merupakan anak ketiga dari sembilan saudara yang lahir dari pasangan R. Panji Soeradi Soerowitjitro dan R. Ayu Situ Aminah.
Tabrani pernah mengenyam pendidikan di MULO dan OSVIA. Dari sana lah ia akhirnya jatuh cinta dengan dunia jurnalistik. Ia gigih dalam melawan kolonialisme, terutama terkait diskriminasi suatu ras dan suku bangsa.
Terkait kecintaannya pada dunia jurnalisme, Tabrani akhirnya bekerja sebagai seorang wartawan di harian Hindia Baru yang dirintis oleh Haji Agus Salim. Setelah itu dirinya menjadi pemimpin di majalah Reveu Politik di Jakarta pada 1930 hingga 1932, pemimpin surat kabar Sekolah Kita di Pamekasan tahun 1932 hingga 1936.
Dalam karirnya, Tabrani juga menerbitkan buku tipis berjudul Ons Wapen: De Nationaal Indonesische Pers en Hare Organisatie (Senjata Kita: Pers Nasional Indonesia dan Organisasinya) yang terbit pada 1929.
Dengan demikianlah Tabrani secara perlahan menggagas dan mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia, terutama dalam pengelolaan media massa.
Pemikiran Tabrani terhadap pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia sempat ia ungkapkan dalam tulisannya di berbagai media. Tidak hanya itu saja, saat menjadi ketua Kongres Pemuda I pada 1926 ia menyebut Bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan bangsa.