Pasangan Ganjar-Mahfud Dinilai Sosok Pemimpin yang Paham Nilai Kepahlawanan
JAKARTA - Adrian Tjokroaminoto, keturunan ke-4 dari Pahlawan Nasional HOS Tjokroaminoto, menyatakan seorang pemimpin ideal adalah mereka yang memiliki pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai kepahlawanan dan sejarah Indonesia. Baginya, masyarakat perlu dapat mengidentifikasi karakter pemimpin yang secara tulus membela kepentingan rakyat.
Ketika ditanya mengenai siapa yang dianggap mampu memahami nilai kepahlawanan dan menghargai para pahlawan dalam konteks Pilpres 2024, Adrian Tjokroaminoto berpendapat pasangan Ganjar-Mahfud adalah jawabannya.
Dia mengemukakan, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, melalui kepemimpinan dan karakter mereka, secara kuat memegang nilai-nilai sejarah perjuangan Indonesia, termasuk prestasi yang telah dicapai para pahlawan nasional.
Adrian menyatakan, pemuda sebagai penerus bangsa Indonesia perlu terus mempertahankan persatuan nasional. Hal ini menjadi lebih penting di era perkembangan teknologi digital. Penanaman nilai-nilai kepahlawanan di dalam diri pemuda dianggap sangat esensial.
Dalam peringatan Hari Pahlawan, Adrian menegaskan perlunya kecermatan dalam menilai calon pemimpin, dengan keyakinan bahwa karakter dan sifat pemimpin harus sepenuhnya berfokus pada membela kepentingan rakyat.
Adrian menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat terhadap sejarah sebagai dasar kebangsaan yang menjadi landasan bagi para calon pemimpin Indonesia. Ia merujuk pada kata-kata Bung Karno, proklamator dan Presiden RI pertama, yang menekankan agar Indonesia tidak pernah melupakan sejarah, atau yang sering disebut sebagai "Jas Merah".
“Pemahaman sejarah bangsa harus dimiliki para calon pemimpin, ingat kata Bung Karno "Jas Merah" jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah, karena berpegang pada sejarah adalah pondasi untuk melanjutkan keberadaan suatu bangsa,” tuturnya.
Terlebih lagi, menurut Adrian, pasangan Ganjar-Mahfud dianggap sebagai pasangan yang sangat sesuai untuk Pilpres 2024. Ganjar diakui sebagai sosok yang tidak melupakan sejarah karena keakrabannya dengan rakyat. Terbukti, Ganjar kerap mengunjungi museum dan melakukan ziarah ke makam pahlawan nasional.
“Begitu juga dengan Pak Mahfud, beliau sudah tidak diragukan lagi. Terlebih beliau adalah Ketua Tim Dewan Gelar Kepahlawanan, beliau tentu sangat memahami nilai-nilai kepahlawanan dan sejarah bangsa,” tutur pemuda yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia dan Kaum Syarikat Islam tersebut.
Adrian menyoroti pentingnya konsistensi para pemuda sebagai generasi penerus Indonesia dalam memelihara persatuan bangsa, terutama di era digital saat ini. Ia menekankan perlunya penanaman nilai-nilai kepahlawanan sebagai bagian integral dari perkembangan pribadi.
Adrian merasa khawatir bahwa kemajuan pesat dalam dunia digital dapat menyebabkan pemuda Indonesia kehilangan kepedulian terhadap sejarah bangsanya.
Adrian menjelaskan jika kita hanya diantarkan sampai di pintu gerbang kemerdekaan, tugas kita sekarang adalah mengisi kemerdekaan dengan tanggung jawab yang bersumber dari sejarah bangsa, yang memuat nilai-nilai luhur dari perjuangan pahlawan kita.
Adrian menambahkan jika semangat patriotisme, nasionalisme, kesiapan berkorban, dan semangat gotong royong harus tercermin dalam jiwa pemuda saat ini. Mari kita ambil semangat dan semangat para pahlawan sebagai teladan
(Erha Aprili Ramadhoni)
