TEL AVIV – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) adalah sebuah kelompok tentara yang bertanggung jawab dalam menjaga pertahanan Israel, dengan mayoritas anggotanya beragama Yahudi. Namun, tahukah Anda kalau mereka juga memiliki anggota yang beragama Islam?
IDF memiliki personel beragama Islam yang berasal dari suku Badui Negev, sebuah komunitas Arab Muslim yang mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Israel dan sering menjadi sukarelawan untuk bergabung dalam IDF.
Keloyalan suku Badui Negev kepada Israel ini berawal ketika mereka dipekerjakan oleh para pemukim Yahudi untuk menjaga komunitas mereka di Palestina, jauh sebelum negara Israel dibentuk.
Dilansir dari The Indian Express, banyak orang Badui yang secara sukarela bertugas sebagai intelijen dan memberikan informasi-informasi penting kepada tentara militer Yahudi, selama perang Arab-Israel (1948-1949) berlangsung.
Beberapa anggota suku Badui ini juga ikut bertempur melawan tentara Arab bersama tentara Yahudi. Mereka akhirnya berhasil diakui sebagai warga Israel pada tahun 1950 atas pengabdiannya dan pemerintah membangun pemumikan di Negev sebagai imbalannya.
Hal tersebut membuat orang-orang di suku Badui ini tetap mengabdi pada IDF dan sebagian besar dari mereka ditempatkan di unit pengintai atau pelacakan.
Pada tahun 1970, sebuah unit pengintai Badui resmi dibentuk atas perintah Komando Selatan IDF bersamaan dengan unit-unit serupa di daerah lain, salah satunya di wilayah dekat Jalur Gaza.