PUKUL 4 pagi di awal tahun 1962, Sutan Sjahrir dan banyak tokoh-tokoh oposisi lainnya ditangkap oleh pemerintah Soekarno. Sjahrir ditangkap di rumahnya di Jalan H.O.S Cokroaminoto
Sutan Sjahrir dan para tokoh revolusioner lainnya dicurigai sedang merencanakan pertempuran di Gianyar, Bali. Mereka dituduh memiliki rencana untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno.
Soekarno menerima informasi ini dari Soebandrio, Kepala Badan Poesat Intelejen. Pelapor ini tampak sangat yakin dengan informasi yang diberikan oleh BPI.
Kecurigaan Soekarno dijelaskan dalam otobiografinya yang berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, yang disusun oleh jurnalis Amerika Serikat, Cindy Adams.
"Saya mengerti bahwa ada orang yang ingin membunuh saya. Jadi saya juga mengerti bahwa saya harus membalas dan mencoba menangkap mereka. Beberapa waktu yang lalu, Sujalil merencanakan untuk menggulingkan saya dan mengambil alih pemerintahan,” kata Soekarno.
Diketahui, sebelum kematiannya, Soekarno menerima banyak ancaman pembunuhan dari pihak-pihak yang menentangnya.
Sementara itu saat dibuang dari Boven Digoel, Sutan Sjahrir dikenal sebagai pejuang yang gila. Ia dikenal menghindari berbagai ancaman dan kerap membunuh banyak tahanan.