Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Ali Sadikin, Mantan Gubernur Jakarta yang Pernah Dimusuhi Soeharto

Cita Najma Zenitha , Jurnalis-Jum'at, 24 November 2023 |10:50 WIB
Kisah Ali Sadikin, Mantan Gubernur Jakarta yang Pernah Dimusuhi Soeharto
Ilustrasi Kisah Ali Sadikin (Foto: Koran Sindo)
A
A
A

JAKARTA - Kisah Ali Sadikin, mantan gubernur Jakarta yang pernah dimusuhi Soeharto. Lantaran, popularitasnya di kalangan masyarakat Jakarta dan Indonesia membuatnya dianggap sebagai ancaman oleh Soeharto.

Sebab, pada pemilihan umum 1977, Ali Sadikin bahkan disebut-sebut sebagai pesaing kuat Soeharto dalam pencalonan presiden. Apalagi dia pernah mengkritik kebijakan dari pria kelahiran 8 Juni 1921.

Berikut ini kisah Ali Sadikin, mantan gubernur Jakarta yang pernah dimusuhi Soeharto:

Ali Sadikin merupakan pria kelahiran 7 Juli 1926 ini termasuk pencetus Petisi 50 bersama Jenderal AH Nasution, M. Natsir, Jenderal Hoegeng, Imam Santoso, Mohammad Hatta dan tokoh nasional lainnya.

Petisi 50 adalah sebuah dokumen yang memuat protes terhadap Presiden Soeharto yang menggunakan filsafat negara Pancasila sebagai alat untuk menindas lawan-lawannya dalam politik.

Soeharto menganggap petisi ni sebagai gerakan oposisi pertama di sama pemerintahnya. Karena ikut serta dalam Petisi 50, Ali Sadikin mulai mendapatkan perlakuan yang sulit dari Soeharto.

Dalam upaya untuk menyingkirkan Ali Sadikin, masa jabatan Ali Sadikin sebagai Gubernur Jakarta satu bulan lebih cepat dari jadwal semula. Dua mahasiswa yang mendukung Ali Sadikin sebagai calon presiden juga ditangkap dan ditahan oleh aparat.

Gerak Ali Sadikin dibatasi termasuk akses ke bank pemerintah dan larangan bepergian ke luar negeri. Ia juga tidak dapat melakukan menjalankan ibadah haji di Mekkah.

Bahkan ia juga tidak dapat menghadiri seminar atau undangan pernikahan jika acara tersebut turun mengundang Soeharto.

Sejatinya Ali Sadikin tidak pernah menyatakan ambisinya untuk menjadi presiden. Ia hanya ingin mendidik masyarakat untuk berani menyatakan pendapatnya sendiri.

Setelah copot dari jabatannya sebagai Gubernur Jakarta, Ali Sadikin tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Salah satunya, ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) selama periode 1977-1981.

Dia juga merupakan salah satu anggota yang mendirikan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) tahun 1973 dan Partai Amanat Nasional (PAN) tahun 1998.

Ali Sadikin wafat pada tanggal 28 Mei 2008 di Singapura akibat kanker paru-paru. Selama ini ia dikenal sebagai seseorang yang telah mengubah citra kota Jakarta menjadi lebih baik.

Demikian kisah Ali Sadikin, mantan gubernur Jakarta yang pernah dimusuhi Soeharto.

(Rina Anggraeni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement