JAKARTA- Benarkah Pangeran Diponegoro anak dari seorang selir? Okezone pun akan mengulas secara dalam artikel kali ini
Pangeran Diponegoro merupakan seorang pahlawan nasional Republik Indonesia yang memimpin Perang Jawa pada tahun 1825 hingga 1830. Saat itu, Perang Diponegoro atau Perang Jawa melawan pemerintah Hindia Belanda.
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (29/11/2023), Pangeran Diponegoro lahir di Yogyakarta pada 11 November 1785. Lahir dari seorang ibu yang merupakan seorang selir bernama R.A. Mangkarawati dari Pacitan dan ayahnya bernama Gusti Raden Mas Suraja, yang kemudian hari naik takhta bergelar Hamengkubuwono III.
Pangeran Diponegoro waktu dilahirkan bernama Bendara Raden Mas Mustahar, kemudian diubah menjadi Bendara Raden Mas Antawirya. Nama Islamnya adalah Abdul Hamid. Setelah ayahnya naik takhta, Bendara Raden Mas Antawirya diwisuda sebagai pangeran dengan nama Bendara Pangeran Harya Diponegoro.
Ketika memasuki usia dewasa, ia tidak menunjukkan ketertarikan untuk menjadi raja. Sebaliknya, ia lebih tertarik pada masalah agama dan berinteraksi dengan rakyat daripada politik istana.
Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pria yang romantis dan menarik perhatian wanita. Pangeran Diponegoro menikah beberapa kali selama hidupnya, sehingga menghasilkan silsilah dan keturunan.
Pangeran Diponegoro berusia 27 tahun saat pertama kali menikah. Ia menikahi seorang wanita bernama Ayu Letno Madubrongto, seorang guru agama dan putri kedua Kiai Gede Dadapan. Pernikahan ini menghasilkan seorang putra, Putra Diponegoro II.
Pada pernikahan keduanya pada tahun 1807, atas permintaan dari Sultan Hamengkubuwono III.
Ia menikah dengan putri dari Raden Tumenggung Natawijay III yang merupakan seorang bupati dari Panolan Jipang, Kesultanan Yogyakarta, bernama Raden Ajeng Supadmi. Pada pernikahannya ini, dikaruniai seorang anak yang bernama Pangeran Diponingrat.