JAKARTA - Sebagai ulama dan juga guru bangsa, Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hidup dengan menyelaraskan perilaku di dunia dengan konsekuensi di akhirat.
Tidak ingin tanggung jawabnya sebagai Presiden RI ditagih di akhirat, Gus Dur tidak mau meninggalkan Istana Negara tanpa seizin pejabat yang berwenang. Saat itu Gus Dur sedang menghadapi pelengseran dirinya sebagai Presiden oleh lawan-lawan politiknya.
BACA JUGA:
Karena Gus Dur tidak pernah terbukti bersalah atas segala tuduhan yang menimpanya, ia tidak mau meninggalkan Istana Negara, yang jadi rumahnya sebagai pemimpin.