BRASIL - BRICS merupakan akronim dari lima negara tergabung, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (Afsel). Organisasi antar pemerintah ini dibentuk pada 2010.
Pada Agustus lalu, yakni di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15, Presiden Afrika Selatan (Afsel), Cyril Ramaphosa mengundang Argentina, Mesir, Etiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) bergabung ke organisasi tersebut. Keanggotaan mulai berlaku secara penuh pada 1 Januari 2024.
Mengutip Aljazeera, Palestina mengajukan permohonan untuk bergabung ke BRICS bersama dengan tujuh negara Arab. Yaitu Aljazair, Mesir, Arab Saudi, UEA, Bahrain, Kuwait, dan Maroko.
Meskipun Palestina tidak diundang ke KTT dan tidak termasuk keanggotaan, namun BRICS dapat membantu membawa beberapa isu kenegaraan Palestina ke panggung internasional.
Di sisi lain, Palestina diketahui sudah bertahun-tahun absen karena meninggalkan proses perdamaian oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel, dan penekanan Washington pada perantara kesepakatan normalisasi perdamaian antara Israel dan negara-negara Arab.
Permohonan Palestina ini pun disambut baik. Walaupun dukungan BRICS untuk Palestina bukan hal baru, namun konteks yang dibahas saat ini adalah hal yang baru.
Berikut negara anggota BRICS yang mendukung Palestina
1. Rusia
Rusia telah lama menjalin hubungan dengan Palestina. Bahkan Kremlin tidak pernah menyatakan sayap Hamas manapun sebagai kelompok teroris.
Dilansir dari Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan krisis ini pada kegagalan diplomasi AS di Timur Tengah.
"Kami menyerukan upaya bersama komunitas internasional, bertujuan meredakan situasi, gencatan senjata, serta menemukan solusi politik untuk konflik Palestina dan Israel," ujar Putin.
Ia menambahkan negara-negara yang tergabung ke dalam keanggotaan BRICS dapat memainkan peran dalam menemukan solusi.
2. China
China diketahui mendukung kepada Palestina. Menteri Luar Negeri, Wang Yi mengatakan Beijing mendukung keadilan rakyat Palestina dalam menjaga hak-hak nasional mereka. Mengutip The Guardian, China telah menyerukan solusi dua negara sejak lama.
Dalam percakapan telepon terpisah dengan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, Wang mengatakan sangat bersimpati dengan rakyat Gaza. Ia menambahkan bahwa mereka membutuhkan keamanan dan upaya perdamaian.
Saat membahas konflik Gaza dalam pertemuan Negara-Negara BRICS, para pemimpin memberikan poin-poin yang berbeda dalam setiap pernyataannya.
Pada pertemuan tersebut, Presiden China, Xi Jinping tampak lebih menunjukkan simpati terhadap Palestina.
"Akar penyebab situasi Palestina-Israel adalah fakta bahwa hak rakyat Palestina untuk menjadi negara, hak untuk hidup, dan kembali telah lama diabaikan," ujar Xi mengutip Reuters.
(Susi Susanti)