GAZA - Pasukan Israel menyerbu kota utama Gaza selatan pada Selasa, (5/12/2023) dalam apa yang mereka sebut sebagai hari pertempuran paling intens dalam lima minggu operasi darat melawan pejuang Hamas. Sementara itu rumah sakit di Gaza berjuang untuk menangani sejumlah warga Palestina yang tewas dan terluka.
Dalam apa yang tampaknya merupakan serangan darat terbesar di Gaza sejak gencatan senjata dengan Hamas berakhir pekan lalu, Israel mengatakan pasukannya – yang didukung oleh pesawat tempur – telah mencapai jantung Khan Younis dan juga mengepung kota tersebut.
“Kami berada dalam hari yang paling intens sejak awal operasi darat,” kata komandan Komando Selatan militer Israel, Jenderal Yaron Finkelman, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Reuters.
Dia mengatakan pasukan Israel juga bertempur di Jabalia, sebuah kamp pengungsi perkotaan besar dan sarang Hamas di Gaza utara di sebelah Kota Gaza, dan di Shuja'iyya, sebelah timur kota tersebut.
“Kami berada di jantung Jabalia, di jantung Shuja'iyya, dan sekarang juga di jantung Khan Younis,” ujarnya.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade al Qassam, mengatakan para pejuangnya telah menghancurkan atau merusak 24 kendaraan militer Israel dan penembak jitu telah membunuh atau melukai delapan tentara Israel dalam bentrokan yang sedang berlangsung di berbagai wilayah Khan Younis.
Secara terpisah, pejabat kesehatan Gaza mengatakan banyak orang tewas dalam serangan Israel terhadap rumah-rumah di Deir al-Balah, utara Khan Younis. Dr Eyad Al-Jabri, kepala Rumah Sakit Shuhada Al-Aqsa di sana, mengatakan kepada Reuters setidaknya 45 orang tewas. Reuters tidak dapat mencapai daerah tersebut atau mengkonfirmasi jumlah korban jiwa.
Setelah berhari-hari memerintahkan penduduk untuk meninggalkan daerah tersebut, pasukan Israel menyebarkan selebaran baru pada Selasa yang berisi instruksi untuk tetap berada di dalam tempat penampungan dan rumah sakit selama serangan tersebut.
"Jangan keluar. Keluar itu berbahaya. Anda telah diperingatkan," demikian isi selebaran tersebut, yang ditujukan kepada warga di enam distrik yang mencakup seperempat wilayah Khan Younis.
“Enam puluh hari setelah perang dimulai, pasukan kami kini mengepung wilayah Khan Younis,” kata Letnan Jenderal Herzi Halevi, kepala Staf Umum Israel, merujuk pada serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober yang memicu konflik.
“Kami telah mengamankan banyak kubu Hamas di Jalur Gaza utara, dan sekarang kami beroperasi melawan kubu Hamas di selatan,” kata Halevi pada konferensi pers.
Israel, yang sebagian besar menguasai bagian utara Gaza bulan lalu sebelum berhenti sejenak untuk melakukan gencatan senjata selama seminggu, yakin bahwa para komandan Hamas yang ingin mereka basmi bersembunyi di bagian dari jaringan terowongan bawah tanah yang luas di wilayah tersebut.
Negara Zionis itu melancarkan kampanyenya sebagai pembalasan atas serangan pada 7 Oktober oleh pejuang Hamas yang mengamuk di kota-kota Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang, menurut penghitungan Israel.
Kantor media Hamas mengatakan pada Selasa setidaknya 16.248 orang termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita telah tewas di Gaza akibat aksi militer Israel sejak 7 Oktober. Ribuan lainnya hilang dan dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.
Tidak mungkin untuk segera memverifikasi angka-angka yang dilaporkan kantor media tersebut dengan Kementerian Kesehatan Gaza.
Hamas mengatakan pada Selasa bahwa tidak akan ada lagi perundingan atau pertukaran tahanan sampai “agresi” Israel terhadap Gaza berhenti. Lebih dari 100 dari 240 sandera yang disandera Hamas dalam serangan Oktober, dibebaskan dalam gencatan senjata tujuh hari.
(Rahman Asmardika)