Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Langkah-Langkah yang Dilakukan UNHCR untuk Rohingya

Salsabila Fitirah Puteri , Jurnalis-Rabu, 13 Desember 2023 |14:06 WIB
Langkah-Langkah yang Dilakukan UNHCR untuk Rohingya
Foto: Reuters.
A
A
A

BANDA ACEH - Perahu-perahu yang  membawa ratusan pengungsi Rohingya kembali mendarat di Aceh, tepatnya di Kabupaten Pidie beberapa pekan lalu. 

Kepala komunitas nelayan provinsi Aceh memberikan konfirmasi atas benarnya kedatangan pengungsi tersebut pada Minggu (10/12/2023). Kedatangan ini juga menambah jumlah lonjakan dari pengungsi Myanmar yang datang ke Aceh.

Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) tentu telah mengambil sejumlah langkah-langkah untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada para pengungsi yang bertambah terus menerus.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa bantuan maupun langkah-langkah yang dilakukan oleh UNHCR untuk Rohingya

1. Bantuan kebutuhan dasar

Sebagian besar pengungsi Rohingya menetap di 33 kamp di Cox's Bazar, Bangladesh, yang merupakan pemukiman pengungsi terbesar di dunia.

Walaupun telah berlalu lebih dari enam tahun sejak kedatangan pengungsi terbaru dari Myanmar, kondisi di kamp-kamp ini tetap menjadi salah satu krisis pengungsi terpanjang di dunia.

Sejak 2017, komunitas kemanusiaan telah bekerja sama dengan Pemerintah Bangladesh untuk merespons dampak besar-besaran dari pengungsian ini.

UNHCR bersama mitra-mitranya, secara aktif mendukung inisiatif Pemerintah dalam mengatasi kebutuhan kemanusiaan dan memberikan perlindungan kepada pengungsi Rohingya.

Mengingat ketergantungan mereka pada bantuan kemanusiaan, dukungan terus dibutuhkan dalam bentuk makanan, air bersih, tempat tinggal, pendidikan, dan pelayanan kesehatan.

2. Bantuan mitigasi bencana alam

Jika musim hujan datang membawa curah hujan tinggi dan angin kencang, maka ada peningkatan risiko banjir dan tanah longsor bagi ratusan ribu warga Rohingya yang tinggal di tempat penampungan yang terbuat dari bambu dan terpal yang rentan.

Pada musim hujan, para pengungsi yang mendiami kamp-kamp yang padat dan memiliki fasilitas air dan sanitasi yang terbatas berisiko tinggi terkena penyakit yang terkait dengan air, seperti hepatitis, diare akut, dan demam berdarah.

Dalam menghadapi risiko perubahan iklim dan bencana alam di Bangladesh, UNHCR menyoroti pentingnya program tahan bencana dan ramah lingkungan.

Selain itu, untuk mengatasi potensi ketegangan antara pengungsi dan masyarakat lokal, organisasi tersebut juga berupaya mengatasi tantangan yang mempengaruhi komunitas tuan rumah, termasuk masalah degradasi lingkungan dan ketersediaan layanan kesehatan yang terbatas.

3. Bantuan berupa barang-barang rumah tangga

Mulai dari 25 Agustus 2017, UNHCR telah mengirimkan bantuan darurat sebanyak 1.500 metrik ton ke Bangladesh.

Bantuan tersebut meliputi selimut, lembaran plastik, alas tidur, tenda keluarga, gulungan plastik, peralatan dapur, jerigen, dan ember, yang secara keseluruhan memiliki nilai sekitar USD7,8 juta.

Bantuan tersebut ditujukan untuk membantu 250.000 pengungsi, dan sebagian besar bantuan disalurkan melalui transportasi laut.

4.Koordinasi dengan pihak terkait

Seorang juru bicara UNHCR menyampaikan kepada Reuters bahwa dengan kedatangan warga Rohingya ke Indonesia pada Kamis (16/11/2023).

Langkah-langkah koordinasi telah diambil dengan pejabat setempat di wilayah Pidie untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.

UNHCR saat ini menunggu langkah dari pemerintah untuk menyediakan tempat penampungan sementara yang lebih besar guna menampung para pengungsi tersebut.

Selain itu, UNHCR juga bekerja sama dengan pemerintah negara-negara yang terlibat, organisasi non-pemerintah, dan lembaga internasional lainnya untuk memastikan tanggapan yang terkoordinasi dan efektif.



5. Melakukan pembangunan fasilitas bagi pengungsi

Dengan dukungan dari mitra UNHCR, UNHCR turut berkontribusi dalam pengembangan Kutupalong Extension, sebuah lokasi baru yang berdekatan dengan kamp pengungsi Kutupalong, Bangladesh.

Upaya ini melibatkan pembiayaan pembangunan jalan guna mempermudah pembangunan dan akses bagi para pengungsi, mendukung perencanaan lokasi, membangun fasilitas sanitasi dan air, serta mendistribusikan bahan-bahan untuk tempat berlindung.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement