Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Kiai Jimat, Jadi Bupati Pacitan Hasil Campur Tangan Kolonial Belanda

Solichan Arif , Jurnalis-Rabu, 20 Desember 2023 |16:23 WIB
Kisah Kiai Jimat, Jadi Bupati Pacitan Hasil Campur Tangan Kolonial Belanda
Ilustrasi (Foto: Pinterest)
A
A
A

PACITAN - Mas Tumenggung Jogokaryo atau Kiai Jimat menjadi Bupati Pacitan Jawa Timur menggantikan Bupati Setrowijoyo II atas penunjukkan kolonial Belanda.

Jogokaryo yang juga dikenal dengan nama Joyoniman atau Poncogomo, awalnya seorang modin yang bertugas mendidik para santri di Desa Tanjung Pacitan.

Meski modin, ia sejak awal diramalkan bakal menjadi Bupati Pacitan lantaran keturunan Ki Buwono Keling, yakni guru agama Buddha yang terbunuh dalam penyebaran Islam di Pacitan.

Buku “Madiun dalam Kemelut Sejarah: Priyayi dan Petani di Karesidenan Madiun Abad XIX” menyebut, dalam keadaan sekarat, Ki Buwono Keling mengatakan keturunannya kelak akan menjadi penguasa daerah Pacitan.

Ramalan itu tersiar ke mana-mana dan mempengaruhi psikis Bupati Pacitan Setrowijoyo.

Joyoniman dan keluarganya yang sudah lama masuk Islam kemudian dipanggil untuk menghadap. Joyoniman oleh Setrowijoyo ditunjuk menjadi modin dan guru agama di Desa Tanjung.

“Tujuan Setrowijoyo, seperti diceritakan dalam Babad Pacitan, adalah untuk menyingkirkan Joyoniman sebagai rival politik”.

Sementara tidak berlangsung lama, pada 4 Agustus 1811 Inggris mendarat di Jawa dan beberapa dari mereka dengan ditemani Pangeran Prangwedono mengunjungi Pacitan.

Mendengar kedatangan orang asing, Bupati Pacitan Setrowijoyo mengira VOC hendak menaklukkan Pacitan. Karena panik, Setrowijoyo beserta para pengikutnya memutuskan pergi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement