Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diduga Malpraktik, Ibu dan Bayi di Indramayu Tewas Setelah Menjalani Persalinan

Andrian Supendi , Jurnalis-Kamis, 21 Desember 2023 |02:30 WIB
 Diduga Malpraktik, Ibu dan Bayi di Indramayu Tewas Setelah Menjalani Persalinan
Illustrasi (foto: dok freepik)
A
A
A

INDRAMAYU - Sebuah rekaman video viral di media sosial yang menampilkan dugaan korban malpraktek di salah satu  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Indramayu, Selasa (19/12/2023) malam.

Video yang berdurasi 21 menit 16 detik itu telah ditonton sebanyak 1,4 juta kali dan mendapat 16.624 komentar netizen serta telah dibagikan sebanyak 29.192 kali.

Dalam video tersebut menampilkan seorang bayi meninggal setelah dilahirkan oleh seorang ibu bernama Kartini (23), asal Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Nahasnya, tak lama berselang sang ibu pun turut meninggal. Pihak keluarga pun menduga adanya malpraktek yang dilakukan oleh para dokter dan perawat di RSUD.

Menurut suami korban, Tasrun (30) mengungkapkan, awalnya sang istri dibawa ke Puskesmas untuk memeriksa kandungannya.

"Awal mulanya istri saya merasa mules, langsung dibawa ke Puskesmas, saat itu baru bukaan pertama. Nah, pas sekitar pukul 14.00 WIB dibawa lagi ke Puskesmas, terus dirujuk ke Sentot (rumah sakit)," ungkap dia, kepada MNC Portal Indonesia (MPI), saat melakukan pelaporan ke Mapolres Indramayu, Rabu (20/12/2023).

Tasrun mengatakan, saat tiba di RSUD MA Sentot, korban tidak mendapatkan tindakan pelayanan dari pihak Rumah Sakit.

"Pas di Sentot, gak dilayani cuman diliatin sampe dua tiga jam, karena baru bukaan pertama, nyampe pukul 20.00 WIB gak ditangani lagi sampai bukaan ketiga," kata dia.

Setelah berada tiga jam di RSUD, lanjut Tasrun, sang istri baru menerima tindakan dari pihak Rumah Sakit.

"Akhirnya pas istri kerasa mules, pukul 21.00 WIB baru ditangani, cuman yang jadi masalah penanganannya terlalu lambat," terang dia.

Tasrun menyatakan, kematian anak pertamanya itu diduga karena malpraktik. Pasalnya, penanganan persalinan yang dilakukan oleh pihak RSUD diduga tidak sesuai aturan.

"Bayi saya meninggal itu, katanya tali puser ngikat, langsung dipotong. Padahal tangan bayi itu masih gerak, cuman pas tali puser dipotong, langsung ditarik kepalanya, itu ditariknya gak pelan-pelan, jadi posisi kepala sudah nongol separo, langsung diteken dan ditarik lagi," jelas dia.

Nahasnya, Tasrun tidak hanya kehilangan calon anak pertamanya, namun ia pun harus kehilangan istrinya.

"Bayi langsung meninggal, kemudian antara 15-20 menit baru istri saya yang meninggal. Nah kata pihak Rumah Sakit, katanya ada penyakitnya, padahal istri saya gak ada penyakitnya," ujar dia.

Tidak terima dengan tindakan dugaan malpraktik dari pihak Rumah Sakit, keluarga korban pun melaporkan peristiwa itu ke Polres Indramayu.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar, menurutnya suami korban melaporkan atas dasar dugaan malpraktik terkait penanganan persalinan.

"Jadi hari ini kami terima laporan dari salah satu warga, di mana warga ini melaporkan adanya dugaan malpraktek terkait penanganan persalinan istrinya yang terjadi pada hari kemarin (Selasa)," tutur Kapolres Indramayu, saat ditemui di Mapolres setempat.

Fahri menegaskan, saat ini Satreskrim Pres Indramayu masih melakukan pemeriksaan dan akan melakukan gelar perkara dan melengkapi alat bukti lainnya.

"Kami masih melakukan pemeriksaan kepada pelapor, tentunya setelah melakukan pemeriksaan kami akan melengkapi alat bukti, dan juga melakukan gelar perkara," tegas Kapolres Indramayu.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement