JAKARTA - Anggota Banser Riyanto memiliki kisah heroik yang gugur usai memeluk bom yang sedianya akan meledakkan gereja saat perayaan Natal di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur, pada 2000 silam.
Katinem, Ibu Riyanto, mengenang kematian anaknya. Riyanto merupakan anak sulung dari tujuh bersaudara itu berpamitan kepada ibunya pada 24 Desember 2000 malam. Dia melaksanakan tugas bersama ratusan anggota Banser lainnya.
Saat kejadian, Katinem tidak diberitahu langsung oleh polisi. Beberapa petugas Polda Jatim dan Polresta Mojokerto sempat bolak-balik ke rumahnya untuk menanyakan keberadaan Riyanto.
Namun, dirinya baru diberi tahu anaknya tewas setelah jenazah diautopsi.
Katinem mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum peristiwa itu terjadi. Kini, dia mengaku sudah menerima dan ikhlas atas kepergian anaknya.