Ini bukan hanya tentang siapa yang dibunuh tetapi di mana dia dibunuh. Seorang pejabat senior Hamas yang terbunuh di kubu Hizbullah di Lebanon akan membuat keadaan menjadi lebih berbahaya di titik akhir pertempuran yang sangat bergejolak.
Perdana Menteri (pm) sementara Lebanon Najib Mikati menggambarkan pembunuhan itu sebagai kejahatan perang baru Israel yang bertujuan menyeret Lebanon ke fase baru konflik.
Hizbullah menyebut serangan itu sebagai serangan serius terhadap Lebanon, rakyatnya, keamanannya, dan kedaulatannya. Hizbullah juga memperingatkan bahwa kejahatan ini tidak akan pernah berlalu tanpa tanggapan dan hukuman.
Izzat Al-Rishq, anggota biro Politik Hamas menyebutnya sebagai "pembunuhan pengecut oleh pendudukan Zionis".
Militer Israel belum berkomentar dan mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak menanggapi laporan media asing.
Israel secara luas dilaporkan melakukan pembunuhan yang ditargetkan di luar negeri, namun jarang berkomentar mengenai serangan lintas batas. Mark Regev, penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tidak mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab namun menyebut serangan itu sebagai "serangan bedah" terhadap kepemimpinan Hamas.
Negara ini dan wilayah yang lebih luas kini menghadapi penantian yang cemas untuk melihat bagaimana reaksi Hizbullah, dan apakah perang Israel di Gaza meluas ke Lebanon.
(Susi Susanti)