Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengulik Alasan Kepala Perwira Belanda digambar Berukuran Besar di Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro

Rina Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 03 Januari 2024 |19:37 WIB
Mengulik Alasan Kepala Perwira Belanda digambar Berukuran Besar di Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Mengulik alasan Kepala Perwira Belanda digambar berukuran besar di lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro. Sebagai informasi, lukisan ini dibuat oleh Raden Saleh Syarif Bustaman (1814-1880) menggambarkan salah satu peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia ketika melawan penjajah yang diabadikan.

Dalam lukisan ini dibuat dengan gaya Romantisisme, diterakan pada permukaan kanvas menggunakan cat minyak yang memenuhi seluruh kanvas.

Bingkainya menggunakan kayu yang berukir. Menariknya ada Kepala Perwira Belanda digambar berukuran besar. Lantas kenapa Kepala Perwira Belanda dilukis lebih menonjol dan besar?

Ternyata ada alasan Kepala Perwira Belanda digambar berukuran besar di lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro. Salah satunya untuk memperlihatkan sosok orang Belanda yang pernah menjajah Indonesia.

Sebagai informasi, Karya lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro merujuk pada peristiwa nyata yang memang terjadi masa lalu.

Lukisan ini dibuat sebagai respon dari lukisan Nicolaas Pieneman (1809-1860) yang ditugaskan untuk mendokumentasikan momen penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Pemerintah Belanda. Ketika peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro (28 Maret 1830), Raden Saleh tengah berada di Eropa. Diduga Raden Saleh melihat lukisan Pieneman tersebut saat ia tinggal di Eropa. Perbedaan lukisan antara Raden Saleh dengan Pieneman ini dipandang sebagai rasa nasionalisme pada diri Raden Saleh.

Beberapa perbedaan penting antara lukisan Raden Saleh dan Pieneman:

Pieneman menggambarkan Diponegoro dengan wajah lesu dan pasrah, Raden Saleh menggambarkan Diponegoro dengan raut tegas dan menahan amarah.

Pieneman memberi judul lukisannya Penyerahan Diri Diponegoro, Raden Saleh memberi judul Penangkapan Diponegoro.

Lukisan bendera Belanda yang dibuat oleh Pieneman tidak ditampilkan dalam lukisan karya Raden Saleh.

Raden Saleh mulai membuat sketsa lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro pada tahun 1856 dan menyelesaikan lukisan cat minyaknya setahun kemudian. Pada 12 Maret 1857, beliau mengabarkan lukisan tersebut kepada temannya di Jerman, Duke Ernst II, dengan judul “Ein historisches Tableau, die Gefangennahme des javanischen Häuptings Diepo Negoro” (lukisan bersejarah tentang penangkapan seorang pemimpin Jawa Diponegoro).

Raden Saleh kemudian memberikan lukisan tersebut kepada Raja Belanda, Willem III, untuk menggambarkan pandangan Raden Saleh atas penangkapan Pangeran Diponegoro yang berbeda dengan pandangan Pieneman.

Pada tahun 1975 lukisan tersebut diserahkan kepada Indonesia oleh pihak Kerajaan Belanda bersamaan dengan realisasi perjanjian kebudayaan antara Indonesia-Belanda pada 1969.

Kondisi Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro dikategorikan baik. Warna dan detailnya sudah tampak lebih terang dan setelah direstorasi oleh Susanne Erhards, seorang ahli restorasi asal Jerman, 2013 lalu.

(Rina Anggraeni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement