GAZA – Amerika Serikat (AS) menggandakan penilaian dan keyakinan bahwa Hamas dan militan Gaza lainnya menggunakan kompleks rumah sakit (RS) terbesar di wilayah kantong tersebut sebagai pusat komando serta untuk menyandera dan menyimpan senjata.
Hal ini diungkap seorang pejabat intelijen senior yang menunjuk pada data intelijen yang baru dibuka yang memperkuat kesimpulan Israel dan Intelijen AS.
“Komunitas Intelijen AS yakin dengan penilaiannya mengenai topik ini dan telah secara independen menguatkan informasi tentang penggunaan kompleks rumah sakit oleh Hamas dan [Jiahd Islam Palestina] untuk berbagai tujuan terkait kampanyenya melawan Israel,” kata pejabat itu pada Selasa (2/1/2024).
Namun komunitas intelijen AS tidak mengeluarkan bukti baru apa pun untuk mendukung penilaiannya setelah muncul pertanyaan tentang sejauh mana Rumah Sakit Al-Shifa memang merupakan “jantung” operasi Hamas, seperti yang diklaim Israel.
Pada akhir Desember lalu, Washington Post menerbitkan penyelidikan ekstensif yang menimbulkan keraguan terhadap beberapa klaim Israel.
Israel mendapat kecaman luas atas pengepungan dan serangannya pada November 2023 terhadap rumah sakit tersebut, dimana para dokter menggambarkan situasi tersebut sebagai “bencana besar.”
Intelijen baru ini menggemakan tuduhan sebelumnya oleh pemerintahan Biden dan Israel pada hari-hari dan minggu-minggu menjelang serangan Israel pada November tahun lalu di Rumah Sakit Al-Shifa bahwa intelijen mengindikasikan Hamas memiliki pusat komando dan kendali di terowongan di bawah kompleks rumah sakit.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, juga mengatakan rumah sakit tersebut digunakan untuk menyimpan senjata dan menyandera.