Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintah Taliban, pada Sabtu menegaskan kembali bahwa tindakan keras terhadap IS-K telah menurunkan kemampuan kelompok itu untuk merugikan Afghanistan dan negara-negara lain.
Dia berbicara kepada media lokal sehari setelah kantor berita Reuters melaporkan bahwa "hasil penyadapan komunikasi oleh Amerika Serikat" mengonfirmasi bahwa IS-K melancarkan dua serangan bom bunuh diri pada Rabu (3/1/2024) di negara tetangga, Iran, yang menewaskan hampir 100 orang.
IS-K yang beraliran Sunni itu mengaku bertanggung jawab atas insiden berdarah di Kota Kerman, di tenggara Iran. Namun, kelompok itu tidak secara khusus menyebut bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok afiliasinya di Afghanistan.
Amerika Serikat kerap menggambarkan IS-K sebagai entitas yang berbahaya.
Namun, John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, mengatakan pada Kamis (4/1/2024) bahwa “sulit untuk membuat penilaian kuantitatif atau kualitatif” terhadap kekuatan IS-K berdasarkan satu peristiwa seperti serangan minggu ini di Iran.