Salah satu korbannya, seorang wanita asal Inggris, bernama Rae, berusia 21 tahun ketika ia meninggalkan gelarnya di Universitas Brighton pada 2002 dan direkrut ke dalam gereja. Dia menghabiskan 12 tahun berikutnya sebagai salah satu "murid" Joshua di dalam kompleks betonnya yang seperti labirin di Lagos.
"Kami semua mengira kami berada di surga, namun ternyata kami berada di neraka, dan di neraka hal-hal buruk terjadi," katanya kepada BBC.
Rae mengatakan dia dilecehkan secara seksual oleh Joshua dan dikurung di sel isolasi selama dua tahun. Penganiayaannya sangat parah, sehingga membuat dia mencoba bunuh diri beberapa kali di dalam kompleks.
Scoan diketahui memiliki pengikut global, mengoperasikan saluran TV Kristen bernama Emmanuel TV dan jaringan media sosial dengan jutaan pemirsa. Sepanjang 1990-an dan awal 2000-an, puluhan ribu peziarah dari Eropa, Amerika, Asia Tenggara dan Afrika melakukan perjalanan ke gereja di Nigeria untuk menyaksikan Joshua melakukan "mukjizat penyembuhan". Setidaknya 150 pengunjung tinggal bersamanya sebagai murid di dalam kompleks rumahnya di Lagos, terkadang selama beberapa dekade.
Lebih dari 25 mantan “murid” berbicara kepada BBC memberikan kesaksian kuat yang menguatkan tentang pengalaman mereka di dalam gereja, dengan pengalaman terbaru pada 2019. Mereka berasal dari Inggris, Nigeria, AS, Afrika Selatan, Ghana, Namibia dan Jerman. Banyak korban masih remaja saat pertama kali bergabung. Dalam beberapa kasus di Inggris, transportasi mereka ke Lagos dibiayai oleh Joshua, melalui koordinasi dengan gereja-gereja Inggris lainnya.
Rae dan beberapa orang yang diwawancarai membandingkan pengalaman mereka dengan aliran sesat.
Jessica Kaimu, dari Namibia, mengatakan cobaan berat yang dialaminya berlangsung lebih dari lima tahun. Dia mengatakan bahwa dia berusia 17 tahun ketika Joshua pertama kali memperkosanya, dan kejadian pemerkosaan berikutnya yang dilakukan oleh TB Joshua menyebabkan dia melakukan lima kali aborsi paksa saat berada di sana.
"Ini adalah jenis penyakit yang tidak diketahui, perawatan medis yang kami jalani, hal ini bisa saja membunuh kami," katanya kepada BBC.
Narasumber lain yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka ditelanjangi dan dipukuli dengan kabel listrik dan cambuk kuda, dan secara rutin tidak diperbolehkan tidur.
Setelah kematiannya pada Juni 2021, TB Joshua dipuji sebagai salah satu pendeta paling berpengaruh dalam sejarah Afrika. Bangkit dari kemiskinan, ia membangun kerajaan evangelis yang memiliki puluhan pemimpin politik, selebriti, dan pesepakbola internasional di antara rekan-rekannya.