Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

United Airlines Temukan Baut yang Lepas Selama Inspeksi Boeing 737 Max 9

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 09 Januari 2024 |15:26 WIB
United Airlines Temukan Baut yang Lepas Selama Inspeksi Boeing 737 Max 9
United Airlines temukan baut yang lepas selama inspeksi Boeing 737 Max 9 (Foto: BBC)
A
A
A

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), yang memimpin penyelidikan atas insiden tersebut, mengatakan pilot telah melaporkan lampu peringatan tekanan udara pada tiga penerbangan sebelumnya yang dilakukan oleh Alaska Airlines Max 9 yang terlibat dalam insiden tersebut.

Kepala NTSB Jennifer Homendy mengatakan jet tersebut telah dilarang melakukan penerbangan jarak jauh di atas air sehingga pesawat dapat segera kembali ke bandara jika peringatan tersebut terjadi lagi.

Tidak jelas apakah ada hubungan antara isu yang menyebabkan peringatan tersebut dan isu yang menyebabkan ledakan pada 5 Januari lalu.

“Sementara kami menunggu kriteria inspeksi arahan kelaikudaraan (AD) dari FAA dan Boeing, tim pemeliharaan kami siap dan siap untuk melakukan inspeksi yang diperlukan pada penutup pintu keluar tengah pada 737-9 kami. Armada maksimal,” terang Alaska Airlines dalam pernyataan terbarunya.

“Penghentian penerbangan 737-9 Max berdampak signifikan terhadap operasi kami. Kami telah membatalkan 170 penerbangan pada Minggu (6/1/2024) dan 60 pembatalan pada Senin (7/1/2024), dan diperkirakan akan terjadi lebih banyak lagi,” lanjutnya.

Sementara itu, Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kKeselamatan adalah prioritas utama dan pihaknya sangat menyesali dampak peristiwa ini terhadap pelanggan dan penumpang.

737 Max milik perusahaan telah digambarkan sebagai "pesawat angkut yang paling banyak diteliti dalam sejarah" setelah serangkaian masalah keselamatan.

Pada akhir 2018 dan awal 2019, dua pesawatnya hilang dalam insiden yang hampir sama, di lepas pantai Indonesia dan di luar ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.

Sebanyak 346 orang tewas. Kedua kecelakaan tersebut disebabkan oleh perangkat lunak kontrol penerbangan yang cacat, yang pada akhirnya memaksa pesawat-pesawat tersebut melakukan penyelaman yang sangat dahsyat, meskipun pilot telah berupaya sebaik-baiknya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement