NEPAL – Seorang pemimpin spiritual kontroversial, yang para pendukungnya percaya bahwa dia adalah reinkarnasi Buddha, telah ditangkap di Nepal atas tuduhan pelecehan seksual.
Menurut polisi setempat, Ram Bahadur Bomjan, yang populer disebut 'Buddha Boy' di media lokal, ditangkap pada Selasa (9/1/2024) malam saat melarikan diri dalam kasus eksploitasi seksual terhadap anak di bawah umur.
Pernyataan polisi mengatakan surat perintah penangkapan terhadapnya dikeluarkan pada 2020 dalam kasus pelecehan seksual terhadap seorang gadis di bawah umur, yang diduga tinggal sebagai biarawati di ashramnya di distrik Bara, selatan ibu kota Kathmandu.
CNN tidak dapat menghubungi Bomjan untuk memberikan komentar dan tidak dapat menentukan apakah dia memiliki pengacara.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, polisi mengatakan mereka melacak pria berusia 34 tahun itu hingga ke pinggiran Kathmandu dan menangkapnya ketika dia mencoba melarikan diri.
Polisi juga menyita lebih dari selusin ponsel, lima laptop dan tablet, serta lebih dari USD200.000 dalam mata uang Nepal dan asing di rumahnya.
Hal ini terjadi hampir dua dekade setelah ia pertama kali mendapat perhatian internasional. Media lokal melaporkan pada 2005, pada usia 15 tahun, ia mengasingkan diri ke hutan untuk berdoa selama 10 bulan,
Pengikutnya pernah menyatakan bahwa dia melakukannya tanpa makanan, tidur atau pasokan air.
Klaim tersebut tidak pernah diverifikasi secara independen, namun hal ini membuat beberapa orang memujinya sebagai reinkarnasi Siddhartha Gautama, yang lahir di Nepal sekitar 2.500 tahun yang lalu, dan kemudian dikenal sebagai Buddha, yang berarti “yang tercerahkan.”
Julukan Bomjan yang disebut ‘Buddha Boy’ turut meningkatkan ketenarannya, karena ribuan orang dari seluruh negeri dan negara tetangga India melakukan perjalanan untuk menemuinya saat ia berada di hutan.
Menurut situs webnya, Bomjan mulai berkhotbah sekitar dua tahun kemudian dan menarik sekitar 3.000 orang pada khotbah pertamanya.
Dia dan para pendukungnya kemudian mendirikan jaringan ashram di seluruh Nepal yang didedikasikan untuk ajarannya.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, Bomjan dirundung tuduhan melakukan kesalahan. Ashramnya digerebek pada 2019 saat menyelidiki hilangnya empat pengikutnya.
Polisi pada Rabu (10/1/2024) mengatakan penyelidikan dan penggeledahan lebih lanjut sedang dilakukan terhadap para pengikut yang menghilang dari ashram Bomjan pada waktu yang berbeda.
Tuduhan pelecehan seksual tersebut berkaitan dengan seorang biarawati, yang secara terbuka menuduhnya memperkosanya di salah satu ashramnya ketika dia masih di bawah umur pada 2018.
Pada saat itu, pejabat di Bodhi Shrawan Dharma Sangha, organisasi yang mengelola ashram Bomjan, membantah tuduhan pemerkosaan tersebut dalam konferensi pers, dan menyebutnya sebagai tuduhan yang dibuat-buat.
(Susi Susanti)