Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pakistan Sebut 2 Anak Tewas dan 3 Terluka dalam Serangan Iran

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 17 Januari 2024 |15:34 WIB
Pakistan Sebut 2 Anak Tewas dan 3 Terluka dalam Serangan Iran
Pakistan sebut 2 anak tewas dan 3 terluka dalam serangan Iran (Foto: Reuters)
A
A
A

Seperti diketahui, Iran pada Senin (15/1/2024) malam melancarkan serangan rudal balistik terhadap sasaran di kota Irbil di utara Irak, yang memicu kecaman dari AS.

Serangan Iran terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah sejak perang di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok Palestina Hamas yang didukung Iran dimulai pada 7 Oktober.

Iran telah menyatakan bahwa mereka tidak ingin terlibat dalam konflik yang lebih luas, namun kelompok-kelompok yang disebut “Poros Perlawanan” telah melakukan serangan terhadap Israel dan sekutunya untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina.

Gerakan Hizbullah Lebanon telah melakukan baku tembak lintas perbatasan dengan pasukan Israel; Milisi Syiah telah meluncurkan drone dan rudal ke pasukan AS di Irak dan Suriah; dan pemberontak Houthi Yaman telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

Israel dilaporkan telah melancarkan serangan yang menewaskan seorang pemimpin Hamas di Lebanon dan seorang komandan Garda Revolusi di Suriah, sementara AS telah membunuh seorang pemimpin milisi Irak dalam serangan udara di Irak dan membom sasaran-sasaran Houthi di Yaman.

Pakistan dan Iran telah memerangi kelompok separatis bersenjata, termasuk Jaish al-Adl, selama beberapa dekade di wilayah berpenduduk jarang tersebut.

Keamanan di kedua sisi perbatasan bersama, yang membentang sekitar 900 km (559 mil), telah menjadi kekhawatiran jangka panjang bagi kedua pemerintah.

Teheran mengaitkan kelompok itu dengan serangan bulan lalu di dekat perbatasan, yang menewaskan lebih dari selusin petugas polisi Iran.

Saat itu, Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengatakan para militan yang bertanggung jawab memasuki negara itu dari Pakistan.

Menurut kantor Direktur Intelijen Nasional AS, Jaish al-Adl adalah kelompok militan Sunni “paling aktif dan berpengaruh” yang beroperasi di Sistan-Baluchestan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement