KAIRO - Serangan Israel terhadap sasaran militer Iran pada Sabtu (20/1/2024) di ibu kota Suriah, Damaskus, telah menewaskan setidaknya lima komandan tertinggi Pasukan elit al-Quds Teheran.
Serangan itu meratakan sebuah bangunan tempat tinggal, mengubur para korban di bawah reruntuhan. Laporan TV Suriah menunjukkan kendaraan derek berusaha membuang puing-puing dari bangunan yang runtuh untuk mengevakuasi sejumlah jenazah dari bawah reruntuhan.
Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang apakah mereka berada di balik serangan itu.
Rami Abdul Rahman dari Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia (Syrian Observatory for Human Rights) yang berbasis di London mengatakan kepada media Arab bahwa dia yakin sebuah roket Israel menghantam gedung tersebut, menyebabkan gedung itu runtuh.
Dia mengatakan bahwa sebuah rudal Israel menghantam gedung tersebut meskipun ada laporan bahwa bom mobil menyebabkan ledakan, yang mengakibatkan gedung (tempat tinggal para komandan Iran) runtuh.
Rahman mengatakan bahwa di daerah yang terkena serangan itu terdapat pasukan Garda Revolusi Iran dan sejumlah pasukan yang tergabung dalam organisasi Jihad Islam serta milisi Hizbullah Lebanon.
Analis Iran yang berbasis di London, Mehrdad Khonsari, mengatakan kepada VOA bahwa serangan Israel terhadap sasaran di Suriah telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah serangan teror Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Dia menyebut bahwa banyak komandan Iran merencanakan serangan terhadap sasaran Israel di wilayah Israel.