JAKARTA - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi M5,6 di Kuta Selatan, Bali pada Sabtu (27/1/2024) sore terletak pada koordinat 11,56° LS ; 113,36° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 370 Km arah Barat Daya dengan kedalaman 10 km. Menurutnya gempa yang terjadi dangkal akibat deformasi batuan.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan di luar zona subduksi (outerrise zone). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," kata Daryono dalam keterangannya.
Daryono menambahkan bahwa gempa bumi turut dirasakan di sejumlah wilayah sekitar Kuta, Bali diantaranya Mataram hingga Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia memastikan gempa tidak berpotensi tsunami meski terjadi di laut.
"Gempa Bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta, Mataram dan Lombok Barat dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Denpasar dan Gianyar dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.