YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas. Senin (29/1/2024) siang, sekira pukul 10:47 WIB Gunung Merapi menyemburkan awan panas dengan Amplitudo max 67 mm, durasi 152.52 detik, dan jarak luncur 1500 meter ke Barat Daya atau Kali Bebeng.
"Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke Timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan, " tulis BPPTKG.
Sepanjang hari Minggu (28/1/2024) kemarin, BPPTKG juga mencatat terjadi 1 kali awan panas guguran dengan Amplitudo 21 mm dan berdurasi 143.84 detik. Gempa guguran sebanyak 86 kali dengan Amplitudo 3-25 mm dan berdurasi 19.28-152.72 detik. Gempa.Hybrid/Fase Banyak sebanyak 12 kali dengan Amplitudo 2-6 mm S-P : 0.4-0.5 detik berdurasi : 5.08-9.4 detik).
Di samping 1 kali awan panas guguran ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur 1500 meter sepanjang hari Minggu kemarin juga teramati 4 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1400 meter
"Aktivitas Gunung Merapi masih Level III atau Siaga," ujarnya.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Sehingga Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, " tambah BPPTKG.
(Khafid Mardiyansyah)