NIAS SELATAN - Proses pengawalan logistik pemilu dari Pulau Tello menuju KPU Nias Selatan, Sumatera Utara berlangsung dramatis. Logistik pemilu yang dibawa menggunakan perahu kecil itu tiba-tiba mogok di tengah lautan samudra Hindia. Kamis (15/2/2024).
Sehari setelah pelaksanaan Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nias Selatan melalui PPS Desa di Kecamatan Pulau-pulau Batu Barat, mulai mengembalikan hasil surat suara dengan kotak dan logistik lainnya untuk dikumpulkan di pulau Tello.
Untuk menuju ke wilayah ini, para pejuang demokrasi harus mengarungi lautan samudera hindia dekat berbatasan dengan samudera hindia yang terkenal ganas, dengan masa pelayaran sekitar 2 jam.
Sampan kecil berlayar dari Pantai Desa Subaranun menuju Kecamatan Pulau-Pulau Batu Barat. Hanya dengan sebuah sampan kecil yang akan mengantarkan surat hasil suara dan logistik KPU lainnya kembali ke pulau Tello yang akan dilanjutkan kembali ke KPU kabupaten Nias selatan Pulau Nias. Tidak boleh rasanya kotak dan surat suara kembali tanpa di lakukan pengawalan oleh anggota Polri.
Dikala sampan perahu mini tersebut sedang berlayar, Bripda Eben Zebua harus menerima tantangan, dimana sampan perahu yang dia kawal dalam mengangkut kotak hasil surat suara mengalami mogok mesin di tengah lautan.
Angin laut membelai para petugas, termasuk Bripda Eben Zebua yang berada di atas sampan perahu yang saat ini sedang terombang-ambing di lautan karena mengalami mogok mesin. Seolah-olah alam tidak sepenuhnya merestui mereka membelah lautan menuju Pulau-Pulau Batu Barat.
Empat kotak logistik surat hasil suara TPS 1 Desa Subaranun bersama pejuang demokrasi PPS Desa terlihat berada di atas sebuah sampan kecil yang mogok mesin dimana sedang dikawal Bripda Eben Zebua menuju Pulau-Pulau Batu Barat
Meski resiko mengancam nyawa, perahu sampan yang mengalami mogok mesin di lautan luas samudera Hindia tidak menyurutkan semangat dan nyali pejuang demokrasi tersebut termasuk Bripda Eben Zebua sebagai petugas Polri yang ditugaskan mengawal mereka.
Alunan gelombang sesekali menghantam sampan kecil imut-imut yang membuat perut para penumpang menjadi mual. Namun Bripda Eben Zebua mencoba menyemangati dirinya dan rekan-rekan PPS yang berada di sampan perahu mini yang sedang mogok mesin tersebut.
Dalam video yang beredar, terlihat Bripda Eben Zebua mengabadikan momen dirinya di dalam sampan tersebut sambil memberikan laporan kepada komandannya bahwa perahu sampan yang sedang mengangkut kotak hasil surat suara sedang mengalami mogok mesin.
Kasi Humas Polres Nias Selatan Bripka Dian Octo Tobing mengatakan, bahwa Bripda Eben Zebua masih berada di lautan dengan kondisi perahu sampan mogok mesin, sambil menunggu mesin diperbaiki manual oleh pembawa sampan.
"Hingga saat ini mereka belum sampai ke tempat tujuan. Kendati demikian kondisi Bripda Eben masih dalam keadaan sehat walafiat," kata Dian Octo Tobing.
(Awaludin)