Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Petugas KPPS Meninggal Dunia di Kota Bandung Jadi 2 Orang

Agus Warsudi , Jurnalis-Rabu, 21 Februari 2024 |02:01 WIB
Petugas KPPS Meninggal Dunia di Kota Bandung Jadi 2 Orang
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

Sandy Wijaya, anak pertama almarhum Jajang mengatakan, H-1 pencoblosan ayahnya tengah sakit. Namun, karena memiliki tanggung jawab sebagai Ketua KPPS 18, almarhumah Jajang tetap bekerja sebagai KPPS.

"Lagi sakit. Karena tanggung jawab sebagai ketua, mau gimana lagi. Ke pos (ngecek) balik lagi ke rumah istirahat," kata Sandy Wijaya, Sabtu (17/2/2024).

Sandy Wijaya menyatakan, sosok ayahnya bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Meski sudah menyelesaikan kegiatan pencoblosan hingga penghitungan suara tetap mengecek perkembangan.

Selain kelelahan, almarhum mengalami kelelahan, terlambat makan, dan minum saat hari pencoblosan. "Kelelahan, telat makan dan minum," ujar dia.

Juju Juariah adik Jajang mengatakan almarhum sempat pulang saat penghitungan suara karena kondisi kesehatan yang kelelahan dan mengalami sesak. Selanjutnya, Kamis (15/2/2024) dibawa ke dokter umum untuk diperiksa dan diberi obat.

Namun, kondisi Jajang belum pulih. Hingga pada Jumat (16/2/2024) dirujuk ke Rumah Sakit Al Islam dengan keadaan tensi rendah dan detak jantung yang berdetak cepat.

Juju mengatakan kondisi Jajang semakin memburuk bahkan dokter sempat menggunakan alat pacu jantung. Namun, nyawa kakaknya tersebut tidak dapat tertolong. "Ini udah takdirnya udah menerima dengan ikhlas," ungkap dia.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement