Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Boeing Pecat Kepala Program 737 Max Usai Skandal Pintu Pesawat Alaska Airlines Copot saat Mengudara

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 22 Februari 2024 |12:52 WIB
Boeing Pecat Kepala Program 737 Max Usai Skandal Pintu Pesawat Alaska Airlines Copot saat Mengudara
Beoing pecat kepala program 737 Max usai skandal pintu pesawat Alaska Airlines copoto saat mengudara (Foto: KPTV)KTV)
A
A
A

“Kami sangat, sangat beruntung di sini bahwa hal ini tidak berakhir dengan sesuatu yang lebih tragis,” kata ketua NTSB Jennifer Homendy pada konferensi pers beberapa hari kemudian.

“Tidak ada seorang pun yang duduk di 26A dan 26B, di mana colokan pintu itu berada. Oleh karena itu, saya membayangkan ini adalah peristiwa yang cukup mengerikan. Kami jarang membicarakan tentang cedera psikologis, tapi saya yakin itu terjadi di sini,” lanjutnya.

Sandaran kepala kursi 26A dan 25A robek akibat angin topan yang menerpa penumpang dan kursi di 26A hancur.

Seluruh 144 Boeing Max 9 yang beroperasi di seluruh AS telah dilarang terbang sambil menunggu pemeriksaan darurat oleh Federal Aviation Administration (FAA).

Rekaman yang mengerikan menunjukkan para penerbang melihat keluar melalui lubang menganga di badan pesawat ke arah lampu Portland yang berkelap-kelip di bawah, di kabin yang sangat sunyi.

Penumpang melaporkan mendengar ledakan yang sangat keras sebelum keheningan menyelimuti kabin saat pesawat melakukan pendaratan darurat kembali di Portland sekitar 40 menit kemudian.

Seorang wanita berusia 20 tahun bernama Elizabeth mengatakan kepada Oregon Live bagaimana telinga berdengung seperti biasanya di pesawat, tetapi 10 kali lebih keras.

“Saya tidak percaya itu nyata. Kami semua tenang,” katanya tentang sesama penumpang.

“Ttetapi saya merasa ingin menangis, karena siapa tahu ini bisa menjadi saat-saat terakhir saya,” lanjutnya.

Penumpang lain, Kyle Rinker, 29, mengatakan pesawat itu menjadi sangat sunyi. Tidak ada yang bersuara.

Pintu sumbat digunakan sebagai pintu keluar darurat ketika pesawat dikonfigurasi untuk membawa lebih banyak penumpang tetapi disegel dan tidak terlihat dari dalam dalam konfigurasi yang digunakan oleh Alaska.

Oksigen diperlukan dalam keadaan darurat yang terjadi di atas ketinggian 12.000 kaki untuk mencegah hipoksia. Yakni kekungan akut oksigen yang dapat menyebabkan pusing, kehilangan kesadaran, dan kerusakan otak permanen. Homendy mengatakan situasinya akan menjadi lebih serius jika pesawat terbang lebih jauh.

“Pikirkan apa yang terjadi saat Anda berada di kapal pesiar,” katanya kepada wartawan.

“Semua orang bangun dan berjalan, orang-orang tidak mengenakan sabuk pengaman. Mereka pergi ke toilet. Pramugari memberikan pelayanan kepada penumpang. Kita bisa saja berakhir dengan sesuatu yang jauh lebih tragis” tambahnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement