DEPOK - Ketua RT 3 RW 5 Perumahan Caltek, Beji Timur, Depok, Abdul Aziz Muslim menepis isu penutupan akses jalan Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin dilakukan warganya. Menurutnya tembok yang membatasi antara perumahan Caltek dengan ponpes sudah berdiri sejak 1982 dan tembok berikutnya 2021 diresmikan.
"Kami kalau zalim dari sisi mana? Bahwa tembok yang sudah berdiri dari tahun 1982 tembok utama sini. Kan ada dua tembok, tembok yang baru ini tahun 2021 diresmikan, tembok yang lama ini memang dari dulu sebagai keamanan komplek. Karena belakang ini kan Rawa Maya, Kelurahan Beji semua, jadi tembok ini otomatis sudah berdiri selama ada komplek ini sebelum (berdiri) ponpes," kata Abdul kepada wartawan di Perumahan Caltek, Senin (4/3/2024).
"Kalau seandainya kami zalim, itu kan framing nya menutup akses jalan, tapi tidak ada akses jalan yang kami tutup sama sekali," tambahnya.
Abdul menyebut bahwa polemik sengketa akses jalan sempat bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Kota Depok. Namun, gugatan yang dilayangkan Ponpes Khoirur Rooziqiin tak membuahkan hasil.
BACA JUGA:
"Bahkan PN depok sudah sidak lapangan, sudah menyaksikan tembok-tembok yang dipermasalahkan dan kita ini sudah ada putusan. Warga Caltek sudah digugat oleh pesantren dan kita sudah menang gugatan sudah incrah pada Desember 2022," jelasnya.
Abdul mengungkap pembangunan Ponpes Khoirur Rooziqiin baru ada izin mendirikan bangunan (IMB) setelah bangunan pesantren berdiri sekira tahun 2019 dan baru muncul sekira tahun 2022. Menurutnya jika IMB diurus dengan benar seharusnya akses jalan sudah ada terlebih dahulu.
Diketahui Ponpes yang berada di Jalan Rawa Maya, Beji, Kota Depok itu terkurung dari berbagai sisi oleh bangunan permukiman warga dan sekolah.
"Sebenarnya kami tidak menyayangkan bahwa warga di perumahan Caltex tidak terganggu dengan adanya Pesantren tersebut namun yang kami sayangkan prosedur awal ini tidak dilakukan," ujarnya.
BACA JUGA:
"Masalah IMB, Pesantren itu berdiri tahun 2019 baru muncul IMB 2022. Jika IMB itu diproses dengan benar harusnya akses jalan sudah ada terlebih dahulu setelah ini mereka abaikan semua. Sehingga muncul konflik mereka terkurung hingga saat ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul menjelaskan bahwa dalam IMB Ponpes Khoirur Rooziqiin akses jalan ke arah Jalan Rawa Maya III dekat dengan SMA Negeri 14 Kota Depok bukan ke Perumahan Caltek.
"Saya melihat sendiri dalam IMB tersebut arah jalannya itu bukan ke arah Perumahan Caltex tapi kita jalan Rawa maya 3 yang dekat SMA 14 itu arah IMB mereka. Artinya seharusnya itu yang mereka kejar, jangan IMB sudah, tapi warga kami yang diserang.
Warga kami sangat keberatan sekali saat kemarin ramai di medsos, kami sangat menyayangkan prosedur awal pendirian pesantren itu dan tanpa proses yang baik," ungkapnya.