Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah di KBB, BNPB: Tak Mungkin Menempati di Situ Bahaya

Ferry Bangkit Rizki , Jurnalis-Selasa, 05 Maret 2024 |14:40 WIB
Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah di KBB, BNPB: Tak Mungkin Menempati di Situ Bahaya
Pergerakan tanah di Bandung Barat (Foto: BNPB)
A
A
A

BANDUNG BARAT - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan warga Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat akan direlokasi.

"Kesimpulannya tadi kita sudah rapat koordinasi bahwa penanganan setelah tanggap darurat, ditahap rehabilitas rekonstruksi harus dilakukan relokasi," kata Letjen Suharyanto saat meninjau lokasi pergerakan tanah di KBB, Selasa (5/3/2024).

Dirinya menegaskan bahwa pemukiman warga Kampung Cigombong di RT 03 dan 04, RW 13, Desa Cibedug sudah tidak laik untuk dihuni berdasarkan analisis. Luas pergerakan tanah yang membentuk tapal kuda atau huruf U mencapai 1,2 hektare dengan panjang rekahan 100-200 meter.

"Jadi daerah ini tidak bisa digunakan lagi untuk pemukiman. Harus direlokasi, dipindah karena enggak mungkin masyarakat menempati di situ, bahaya," ujar Letjen Suharyanto.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Bandung Barat untuk menyediakan lahan untuk merelokasi warga yang terdampak pergererakan tanah di Kampung Cigombong. Sejauh ini, ada 48 kepala keluarga (KK) dan 192 jiwa warga yang terdampak dan harus mengungsi.

Letjen Suharyanto mengatakan, sudah ada beberapa lokasi yang disiapkan untuk pemukiman warga yang terdampak. Lahan itu tentunya harus dilakukam analisis terlebih dahulu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi warga.

"Sementara pemerintah daerah atas rekomendasi Badan Geologi sudah menentukan beberapa alternatif lahan untuk relokasi. Nanti akan dievaluasi, diassesment mana yang paling baik nanti akan diinformasikan," kata dia.

Dirinya menuturkan, sejauh ini sudah ada 28 rumah warga yang akan direlokasi ke tempat pemukiman baru bagi warga terdampak. Namun jumlah itu bisa saja terus bertambah mengingat warga yang saat ini menungsi sudah ada 48 KK.

"Datanya untuk yang langsung direlokasi ada 28 rumah, tapi tentu saja ada potensi kami perkirakan ada sekitar 40-50 rumah penduduk yang harus direlokasi ke tempat yang baru," tuturnya.

Kepala BNPB melanjutkan, yang terpenting dalam masa tanggap darurat bencana pergerakan tanah di Bandung Barat ini semua kebutuhan dasar seperti makan dan minum para pengungsi di Islamic Center Kecamatan Rongga terpenuhi.

Pihaknya juga sudah menyiapkan dukungan operasional berupa dana sebesar Rp250 juta. Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi korban bencana pergerakan tanah.

"Tentu saja ditanggap darurat ini BNPB memberikan bantuan untuk memastikan masyarakat yang terdampak bencana ketika mengungsi ini terpenuhi kebutuhan dasarnya. Makan, minum, MCK dan sebagainya, kemudian anggaran operasional awal tadi sudah kami berikan," ujarnya.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement