Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tembak Mahasiswa saat Ujian di Kampus, Dosen Ini Langsung Diskors

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 07 Maret 2024 |11:49 WIB
Tembak Mahasiswa saat Ujian di Kampus, Dosen Ini Langsung Diskors
Seorang dosen langsung diskors usai menembak mahasiswa saat ujian di kampus (Foot: Handout)
A
A
A

BANGLADESH – Seorang dosen di sebuah sekolah kedokteran di Bangladesh telah diskors, dua hari setelah diduga menembak dan melukai seorang mahasiswa di ruang kuliah.

Raihan Sharif ditangkap polisi dan ditahan tak lama setelah penembakan itu. Namun baru diskors pada Rabu (6/3/2024) menyusul protes dari mahasiswa fakultas kedokteran tempat insiden tersebut terjadi.

Mahasiswa yang terluka telah menjalani operasi dan masih dirawat di rumah sakit.

Media lokal melaporkan bahwa Arafat Amin Tomal, seorang mahasiswa berusia 23 tahun di sebuah perguruan tinggi kedokteran di Sirajganj, barat laut Bangladesh, bertengkar dengan Dr Sharif saat menjalani ujian lisan pada Senin (4/3/2024).

Selama pemeriksaan, Dr Sharif diduga mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke siswa tersebut, lalu menembaknya di lutut kanan.

Surat kabar Bangladesh Daily Star, yang mengutip polisi, peluru tersebut dilaporkan mengenai ponsel Amin, yang berada di saku celananya, sehingga ia terhindar dari cedera yang mengancam nyawa.

Menurut Dhaka Tribune, ada 45 siswa di kelas saat dugaan kejadian itu terjadi. Mereka bergegas membantu, mengunci guru di kamar, dan menelepon polisi.

Dr Sharif kemudian ditangkap dan ditahan. Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan Dr Sharif menembak mahasiswa tersebut dengan pistol ilegal.

Polisi mengatakan mereka menyita senjatanya serta pistol kedua, 81 butir peluru, empat magasin, dua pisau, dan 10 belati yang dilaporkan mereka temukan di tasnya.

Ia menambahkan bahwa Dr Sharif diduga dikenal membawa senjata ke sekolah, yang akan ia tunjukkan selama perkuliahan.

BBC tidak dapat menghubunginya untuk memberikan komentar sampai dia memiliki pengacara.

Insiden tersebut mengejutkan Bangladesh dan memicu kecaman luas karena guru tersebut baru diberhentikan dari jabatannya dua hari setelah dugaan insiden tersebut terjadi, meskipun ia telah ditangkap oleh polisi.

Penangguhannya dipicu oleh protes yang dilakukan oleh para siswa di sekolah kedokteran, yang menuntut pemecatan segera dan hukuman berat. Polisi mengatakan, tim khusus telah dibentuk untuk menyelidiki keadaan seputar insiden tersebut.

Insiden seperti ini jarang terjadi di Bangladesh karena kepemilikan dan penggunaan senjata diatur secara ketat oleh pemerintah.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement