"Setruman" tersebut, kata Hasto, sebenarnya sudah banyak dilayangkan kepada sejumlah media massa yang dianggap kritis terhadap pemerintahan saat ini. Namun, hal tersebut selalu didalihkan sebagai demokrasi yang prosedural.
BACA JUGA:
"Itu setruman-setruman itu banyak sekali ini media udah banyak yang disetrum, Tempo, Kompas, Media Indonesia pasti, dan inilah yang kemudian wajah populis yang ternyata berlindung di balik kata-kata demokrasi prosedural," ucap Hasto.
"Silakan ajukan ke polisi silakan ajukan ke Bawaslu ini kan demokrasi prosedural tetapi dalam substansinya sudah tidak ada lagi demokrasi kedaulatan rakyat itu maka opsinya bagaimana politik sebagai opsi tapi syaratnya harus muncul," pungkasnya.
(Salman Mardira)