Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kanada Gempar, Satu Keluarga Sri Lanka Tewas Ditusuk dalam Pembunuhan Massal

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 08 Maret 2024 |08:54 WIB
Kanada Gempar, Satu Keluarga Sri Lanka Tewas Ditusuk dalam Pembunuhan Massal
Satu keluarga tewas ditusuk dalam pembunuhan massal di Kanada (Foto: Reuters)
A
A
A

KANADA – Enam orang asal Sri Lanka, termasuk seorang ibu dan empat anak kecil, ditikam hingga tewas di ibu kota Kanada, Ottawa, pada Rabu (6/3/2024) malam. Insiden ini mengguncang negara yang jarang terjadi pembunuhan massal itu.

Polisi Kanada menggambarkan kematian anggota keluarga Sri Lanka, di Ottawa sebagai pembunuhan massal.

“Ini adalah tindakan kekerasan tidak masuk akal yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah,” kata kepala polisi Ottawa pada Kamis (7/3/2024), dikutip BBC.

Polisi mengatakan keenam korban adalah pendatang baru di Kanada, dan yang termuda berusia kurang dari tiga bulan.

Petugas menanggapi panggilan darurat yang dilakukan sekitar pukul 22:52 waktu setempat (03:52 GMT) pada Rabu (6/3/2024) dari Barrhaven di pinggiran Ottawa.

Ketika mereka tiba, kepala polisi Eric Stubbs mengatakan petugas segera mengidentifikasi tersangka, yang ditangkap tanpa insiden.

Petugas kemudian masuk ke dalam rumah dan menemukan para korban, termasuk seorang ibu, keempat anaknya, dan seorang kenalan yang tinggal bersama keluarga tersebut.

Para korban diidentifikasi sebagai Darshani Banbaranayake Gama Walwwe Darshani Dilanthika Ekanyake, 35 tahun, dan keempat anaknya. Yakni Inuka Wickramasinghe, 7, Ashwini Wickramasinghe, 4, Rinyana Wickramasinghe, 2, dan Rinyana Wickramasinghe, 2 bulan. Adapun Kelly Wickramasinghe adalah anak yang tertua.

Kenalan dan korban keenam yang meninggal diidentifikasi sebagai Amarakoonmubiayansela Ge Gamini Amarakoon yang berusia 40 tahun.

Chief Stubbs mengatakan ayah keluarga tersebut menderita luka dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi serius namun stabil.

Para korban dibunuh dan dilukai dengan menggunakan senjata tajam. Investigasi polisi sedang berlangsung.

Dia mengatakan insiden tersebut adalah kasus pembunuhan terbesar dalam sejarah Ottawa baru-baru ini, dan menyebutnya sebagai tragedi nyata yang akan terus berdampak “signifikan” terhadap ibu kota negara tersebut.

“Saya yakin dampaknya terhadap masyarakat sangat besar,” imbuhnya seraya menekankan agar warga dan masyarakat tetap menjauhi kawasan tersebut.

Dalam wawancara terpisah dengan CBC News pada Kamis (7/3/2024) pagi, dia secara keliru menyebut insiden tersebut sebagai penembakan massal, yang kemudian diperbaiki.

Sementara itu, seorang pelajar bernama Febrio De-Zoysa berusia 19 tahun dari Sri Lanka yang tinggal bersama keluarga tersebut telah didakwa dalam pembunuhan tersebut.

Dia telah didakwa dengan enam dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu dakwaan percobaan pembunuhan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement