PROBOLINGGO - Hujan deras lereng Gunung Bromo jalur selatan Probolinggo terputus dan ratusan rumah di dua kecamatan terendam banjir.
Untuk sementara, arus lalu lintas dari dan menuju Lumajang dialihkan menunggu air benar-benar surut karena membahayakan pengendara yang melintas dan masyarakat terdampak banjir membuat tanggul agar air tidak masuk ke rumah lebih parah.
Inilah jalur selatan Probolinggo menuju Lumajang tepatnya di kawasan Pakistaji, Kota Probolinggo yang berubah menjadi sungai akibat terkena banjir kiriman air hujan dari lereng Gunung Bromo Sabtu (9/3/2024) sore.
Tampak polisi dibantu warga setempat berjaga-jaga unuk mengatur arus lalu lintas dan kendaraan besar saja yang diperbolehkan melintas karena arus deras dan membahayakan pengguna jalan.
Selain itu, ratusan rumah di Desa Dringu dan Kedung Dalem, Kecamatan Dringu dan Desa Tambak Rejo, Kecamatan Nguling juga terdampak banjir. Ketinggian air bervariasi dari 10 hingga 50 sentimeter.
Kapolsek Wonoasih, Kompol Sumarjono mengatakan, banjir ini diakibatkan hujan deras di lereng Gunung Bromo selama berjam-jam berdampak Sungai Kedung Dalem meluap dan meluber ke jalan dan permukiman warga.
Kawasan desa terdampak banjir tersebut kerap terjadi di saat hujan deras di kawasan gunung akibat sungai tidak dapat menampung luapan air.
Sementara itu, salah seorang warga Afandi mengatakan, masyarakat terdampak banjir berharap agar solusi nyata dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk mengatasi pendangkalan sungai agar banjir tidak terus melanda disetiap musim hujan tiba.
Untuk sementara warga membuat dam (penutup air) agar luapan banjir tidak semuanya masuk kedalam rumahnya. Banjir kiriman ini biasanya surut selang 3 atau 4 jam menyesuaikan pasang dan surutnya air laut.
(Arief Setyadi )