Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Konflik Anak Panembahan Senopati Penguasa Mataram hingga Sebabkan Kematian Misterius

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 11 Maret 2024 |06:33 WIB
Konflik Anak Panembahan Senopati Penguasa Mataram hingga Sebabkan Kematian Misterius
Candi Prambanan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram kuno (Instagram @novemlawalata)
A
A
A

KEMATIAN Panembahan Senopati menimbulkan permasalahan serius di internal Kerajaan Mataram. Memang masa itu akhirnya Mas Jolang atau yang disebut Pangeran Hanyakrawati naik tahta menggantikan ayahnya yang meninggal dunia.

Anak Panembahan Senopati, Pangeran Hanyakrawati, itulah yang akhirnya didaulat menjadi raja kedua di Kerajaan Mataram Islam. Tetapi pengangkatan ini diwarnai persoalan sendiri, pasalnya Mas Jolang berseteru dengan Pangeran Puger atau Raden Mas Kentol Kejuron yang juga anak dari Panembahan Senopati dari selir bernama Nyai Adisara.

Saat itu, putra pertama Senopati yang bernama Raden Rangga Samudra (lahir dari Rara Semangkin) telah meninggal sejak lama. Hal ini membuat Pangeran Puger sebagaimana dikutip dari buku "Babad Tanah Jawi", dari Soedjipto Abimanyu menjadi putra tertua dan merasa lebih berhak atas tahta Kesultanan Mataram daripada Mas Jolang.

 BACA JUGA:

Pengangkatan Pangeran Hanyakrawati memunculkan persoalan konflik keluarga Senopati. Anak keduanya Pangeran Puger konon sampai tidak sudi menghadap ke pertemuan kenegaraan di Mataram kala itu. Kisah-kisah ini pula yang konon diabadikan oleh kitab kuno Babad Tanah Jawi.

Menyadari hal itu, Hanyakrawati pun mengangkat kakaknya itu sebagai Adipati Demak. Meskipun demikian, Pangeran Puger tetap saja memberontak pada tahun 1602. Perang saudara antara Mataram dan Demak pun meletus.

Akhirnya, pada tahun 1605, Pangeran Puger dapat ditangkap dan dibuang ke Kudus. Putra Pangeran Puger kemudian diangkat sebagai Bupati Pati, yang bergelar Adipati Pragola. Namun, ia kemudian memberontak terhadap pemerintahan Sultan Agung, putra Prabu Hanyakrawati pada tahun 1627.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement