Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tambang Emas Ambruk, 1 Orang Tewas dan 1 Terluka Parah

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 15 Maret 2024 |07:33 WIB
Tambang Emas Ambruk, 1 Orang Tewas dan 1 Terluka Parah
Tambang emas ambruk menyebabkan 1 orang tewas dan 1 terluka parah (Foto: Victory Minerals)
A
A
A

PERTH - Seorang pria tewas dan seorang lainnya terluka parah menyusul runtuhnya tambang emas di Australia.

Keduanya terkena lemparan batu sedalam 500 meter (1.640 kaki) di bawah tanah di lokasi di Ballarat, dekat Melbourne, pada Rabu (13/3/2024) sore waktu setempat.

29 penambang lainnya berlindung di "safety pod" terdekat dan orang yang terluka dievakuasi hampir empat jam kemudian.

Sebuah serikat pekerja mengecam keras insiden tersebut, yang akan diselidiki oleh regulator tempat kerja.

Jenazah seorang pria berusia 37 tahun ditemukan di lokasi kejadian sekitar 3 km dari pintu masuk tambang pada Kamis (14/3/2024) pagi.

Pihak berwenang mengatajan rekannya yang terluka, berusia 21 tahun, telah distabilkan oleh paramedis dan dikeluarkan dari tambang pada malam sebelumnya.

Menurut polisi Victoria, pria itu menderita luka di bagian bawah tubuh dan masih dirawat di rumah sakit pada Kamis (14/3/2024).

Pemilik tambang, Victory Minerals, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dengan sangat sedih pihaknya mengonfirmasi salah satu dari mereka telah meninggal dunia.

Serikat Pekerja Australia mengatakan para penambang melakukan ekstraksi manual yang dikenal sebagai "legging udara".

Dilaporkan bahwa teknik tersebut yang melibatkan penggunaan bor genggam untuk mengebor batu telah dihapuskan di beberapa tambang karena masalah keamanan.

“Kematian ini sebenarnya bisa dihindari,” kata sekretaris cabang Ronnie Hayden kepada ABC.

"Kami tentu mengharapkan undang-undang pembunuhan tidak berencana di tempat kerja berlaku karena hal ini,” lanjutnya.

Perdana Menteri (PM) Victoria Jacinta Allen mengatakan dia memikirkan setiap pekerja dan keluarga yang terkena dampak kecelakaan itu. Namun mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi mengenai penyebabnya.

Victory Minerals menolak berkomentar saat dihubungi BBC.

Pada 2021, regulator negara bagian memberi pemberitahuan kepada operator tambang sebelumnya, setelah terowongan runtuh yang melibatkan 600 ton batu.

Dan pada 2007, tambang tersebut menjadi berita utama ketika sebuah batu runtuh menyebabkan 27 pekerja terjebak sekitar 700 m di bawah tanah. Semua pekerja akhirnya bisa diselamatkan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement