JAKARTA - Desa-desa yang mendapatkan pembinaan dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) melalui program Desa Brilian akan merasakan berbagai manfaat.
Desa BRILian sendiri merupakan program pemberdayaan desa dengan tujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa.
Di antaranya pelatihan online gratis untuk memajukan desa, peningkatan kapasitas serta kapabilitas manajemen desa, penyediaan konsultasi, serta kesempatan untuk mendapatkan berbagai penghargaan.
BACA JUGA:
Lalu, apa syarat dan cara agar sebuah desa agar bisa ikut program Desa BRILian?
BRI sendiri telah menetapkan beberapa kriteria bagi desa yang memperoleh program Desa Brilian. Di antaranya desa yang memiliki BUMDes yang aktif, BUMDes memiliki rekening simpanan BRI, dan bagi desa itu harus punya produk unggulan kawasan pedesaan.
Head of Department Micro Ecosystem BRI RO Jakarta 2, Wahyu Juwita menjelaskan, jika pengajuan untuk program Desa BRILian ini melibatkan mantri. Di mana mantri, kata dia, pastinya mengetahui potensi dari desa-desa yang menjadi areanya.
"Jadi mantri ini akan mapping, apakah potensi desanya atau tidak? Jika ada, apakah kepala desa atau BUMDes-nya setuju atau tidak. Baru diproses," kata dia kepada Okezone di Jakarta.
BACA JUGA:
Saat ini, pengajuan untuk menjadi Desa BRILian tampaknya menarik banyak pemerintahan desa. Alhasil, jumlah pendaftar semakin banyak. "Pengajuan ada banyak. Ada puluhan," kata dia.
Saat ini, di regional office BRI Jakarta 2 yang membawahi sebagian Jakarta, Bogor, Bekasi hingga Karawang, tercatat ada 58 desa BRILian.
"Kita ada targetnya. untuk RO 2 kita punya target 21. Tapi sampai dengan Februari 2024 kita punya 12 desa yang melakukan pendaftaran, untuk selanjutnya kita proses menjadi desa BRILian di bawah desa binaan BRI," kata dia.
Secara nasional, BRI telah membantu mengembangkan perekonomian 3.178 desa sejak dimulai program Desa BRIlian pada 2020 hingga 2023.
Salah satu desa yang menjadi Desa BRILian adalah Desa Benteng yang berada di Ciampea, Kabupaten Boggor. Kasie Pelayanan Desa Benteng Wahyu SH mengungkapkan, pihaknya sudah ikut dalam program ini sejak tiga tahun terakhir.
"Saya ikut sudah tiga tahun. Ada pelatihan dan pendampingan-pendampingan secara online. Saya sendiri sebenarnya tidak berharap apa-apa, mengalir saja semuanya," kata dia.
Awalnya, dia bercerita jika ada petugas atau mantri BRI yang memang bertugas untuk membina UMKM di daerah tersebut. Ketika itu, tampaknya dia melihat ada potensi Desa Benteng untuk menjadi Desa BRILink.
"Yang dilihat dari BRI, ada link yang bisa diisi dengan pendampingan Desa BRILian," ucap dia.
Kini berbagai manfaat telah desa ini raih. Selain pendampingan dalam pemberdayaan desa, ada juga pendanaan untuk pendukung pengembangan desa. Pada 2023, BRI juga memberikan desa ini dana CSR sebesar Rp1 miliar.