Menurutnya, ini sebagai tindak lanjut dari apa yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan pada periode awal Muhammadiyah yang mengedepankan dakwah kultural melalui tradisi dan budaya.
Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan, MPA., Bachtiar mengatakan Pengkajian Ramadhan 1445 H menjadi momentum untuk mencari terobosan dan kekurangan dari gerakan dakwah kultural yang terkesan lambat selama kurang lebih dua puluh tahun.
“Semoga kita bisa kembali melacak aspek historis dan sosiologis untuk menghidupkan dakwah Muhammadiyah secara luas,” tambah Bachtiar.
Rangkain kegiatan Pengkajian Ramadhan PP Muhammadiyah 1445 H akan berlangsung selama tiga hari mulai Senin hinga Rabu, 18-20 Maret 2024 dengan menghadirkan narasumber yang akan membahas topik-topik seputar gagasan risalah dakwah kultural.
Sementara itu, berkembangnya teknologi diperkirakan membuat 75% manusia terkoneksi dengan internet. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebut penting untuk Muhammadiyah mengubah mindset cara berdakwah di masyarakat.
Kutipan itu disampaikan saat menjadi narasumber sesi pertama dalam Pengkajian Ramadan 1445 H di Auditorium KH. Azhar Basyir, MA., Senin.
“Kita harus mengubah cara berdakwah dengan semakin banyak menerjemahkan isu-isu besar menjadi suguhan yang menarik lewat platform digital,” kata Mu’ti.
Ini menunjukan manusia memiliki jaringan yang saling berkoneksi dan tidak terbatas. Tentunya peningkatan ini juga berdampak terutama pada pemahaman keagamaan, peradaban, kebudayaan antar manusia dan bangsa.