SOLO - Satu orang anak di Solo berusia 7 tahun meninggal dunia, Selasa (26/3) akibat Demam Berdarah (DB). Kasus kematian ini menjadi kasus kedua sejak awal tahun 2024.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Solo, Setyowati membenarkan adanya tambahan pasien DBD yang meninggal dunia.
Ia mengungkapkan bahwa sebelum meninggal dunia, pasien yang dirahasiakan namanya itu mulai mendapat perawatan di rumah sakit pada Sabtu (23/3). Pasien tersebut kemudian dinyatakan meninggal pada Selasa (26/3).
"Meninggalnya selasa itu ya. Masuk RS hari Sabtu tapi kondisi sudah lemas," kata dia saat dihubungi, Kamis (28/3).
Menurut Setyowati, kemungkinan pasien terlambat mendapatkan pertolongan sehingga upaya pengobatan yang dilakukan pihak ruams sakit tidak maksimal.
"Kemungkinan sudah agak terlambat, mungkin panas beberapa hari diobati sendiri mungkin. Data yang kami terima hanya data pengobatan di RS," ujar dia.
Kasus kematian anak 7 tahun karena menderita DBD itu menjadi kasus kedua sejak awal tahun 2024. Sebelumnya ada seorang anak berusia 11 tahun dari Kecamatan Jebres yang juga meninggal dunia akibat sakit DBD.
"Dari Awal tahun (2 kasus meninggal). Yang terakhir 7 tahun. Laki-laki. Hanya inisial yang saya terima," beber dia.