Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penelitian Terbaru: Perubahan Iklim Pengaruhi Kecepatan Rotasi Bumi dan Ketepatan Waktu

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 29 Maret 2024 |15:17 WIB
Penelitian Terbaru: Perubahan Iklim Pengaruhi Kecepatan Rotasi Bumi dan Ketepatan Waktu
Penelitian terbaru: Perubahan iklim pengaruhi kecepatan rotasi bumi dan ketepatan waktu (Foto: RTE)
A
A
A

LONDON Penelitian mengatakan perubahan iklim mempengaruhi kecepatan rotasi bumi dan mempengaruhi cara kita menjaga waktu.

Meningkatnya pencairan es di Greenland dan Antartika menambah jumlah air di lautan dunia, sehingga menyebabkan mendistribusikan kembali massa air.

Hal ini sedikit memperlambat rotasi bumi. Namun planet ini masih berputar lebih cepat dari sebelumnya.

Dampaknya adalah pencatat waktu global mungkin perlu mengurangi satu detik dari jam kita lebih lambat dari yang seharusnya.

“Pemanasan global telah mempengaruhi ketepatan waktu global,” kata penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, dikutip BBC.

Waktu Universal Terkoordinasi (UTC) yang digunakan oleh sebagian besar dunia untuk mengatur jam dan waktu dihitung berdasarkan rotasi bumi.

Namun laju rotasi bumi tidak konstan dan oleh karena itu dapat mempengaruhi lamanya siang dan malam kita.

Perubahan pada inti cair planet ini berarti bumi berputar sedikit lebih cepat.

Sejak tahun 1970-an, untuk mengoreksi hal ini, sekitar 27 detik kabisat telah ditambahkan ke jam global, dan pencatat waktu berencana mengurangi satu detik untuk pertama kalinya pada 2026. Hal ini dikenal sebagai ‘detik kabisat negatif.

Namun, penelitian ini menemukan bahwa pencairan es yang disebabkan oleh perubahan iklim telah mengimbangi percepatan tersebut.

Lapisan es kini kehilangan massanya lima kali lebih cepat dibandingkan 30 tahun lalu. Artinya, perubahan detik kabisat negatif baru diperlukan pada 2029.

“Ini sungguh mengesankan, bahkan bagi saya, kami telah melakukan sesuatu yang secara signifikan mengubah kecepatan rotasi Bumi,” kata Duncan Agnew, penulis studi tersebut, kepada NBC News.

“Hal-hal yang terjadi belum pernah terjadi sebelumnya,” lanjutnya.

Detik kabisat negatif belum pernah digunakan sebelumnya dan, menurut penelitian, penggunaannya akan menimbulkan masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sistem komputer di seluruh dunia.

“Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan merupakan tantangan besar untuk memastikan bahwa semua bagian infrastruktur waktu global menunjukkan waktu yang sama,” terang Agnew, peneliti di Universitas California, San Diego, kepada kantor berita AFP.

“Banyak program komputer untuk detik kabisat berasumsi semuanya positif, jadi program ini harus ditulis ulang,” tambahnya.

Namun ada beberapa skeptisisme terhadap penelitian ini.

Demetrios Matsakis, mantan kepala ilmuwan layanan waktu di Observatorium Angkatan Laut AS, mengatakan kepada AFP bahwa Bumi terlalu tidak dapat diprediksi untuk dapat dipastikan jika detik kabisat negatif diperlukan dalam waktu dekat.

Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan suhu dunia meningkat.

Kenaikan suhu tersebut berdampak besar terhadap lingkungan, termasuk mencairnya gletser dan lapisan es dengan cepat.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement