ISIS-K, yang namanya diambil dari istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan, muncul di Afghanistan timur pada akhir tahun 2014 dan dengan cepat mendapatkan reputasi atas kebrutalan yang ekstrem.
Sumber kedua, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah ini, mengatakan informasi yang diberikan Teheran kepada Moskow tentang serangan yang akan terjadi tidak memiliki rincian spesifik mengenai waktu dan target pastinya.
“Mereka (anggota ISIS-K) diinstruksikan untuk mempersiapkan operasi signifikan di Rusia. Salah satu teroris (yang ditangkap di Iran) mengatakan beberapa anggota kelompok tersebut telah melakukan perjalanan ke Rusia,” kata sumber kedua.
Sumber ketiga, seorang pejabat senior keamanan, mengatakan karena Iran telah menjadi korban serangan teror selama bertahun-tahun, pihak berwenang Iran memenuhi kewajiban mereka untuk memperingatkan Moskow berdasarkan informasi yang diperoleh dari para teroris yang ditangkap.
Ditanya tentang laporan Reuters, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Senin (1/4/2024) jika dirinya tidak tahu apa-apa tentang hal ini.
Kementerian luar negeri Iran tidak membalas permintaan komentar mengenai cerita ini. Gedung Putih tidak memberikan komentar mengenai masalah ini.
Sebuah sumber yang mengetahui intelijen AS mengenai serangan yang akan terjadi di Rusia mengatakan bahwa serangan tersebut didasarkan pada intersepsi “obrolan” di antara militan ISIS-K.
Menantang pernyataan AS, Rusia mengatakan mereka yakin Ukraina terkait dengan serangan itu, tanpa memberikan bukti. Kyiv membantah keras pernyataan tersebut.
(Susi Susanti)