Amerika Serikat (AS) juga telah memperingatkan Rusia sebelumnya mengenai kemungkinan serangan militan Islam. Namun Moskow, yang sangat tidak mempercayai niat Washington, mengecilkan informasi intelijen tersebut.
Namun, lebih sulit bagi Rusia untuk mengabaikan informasi intelijen dari sekutu diplomatiknya, Iran, terkait serangan tersebut, yang juga menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas dinas keamanan Rusia. Moskow dan Teheran, keduanya berada di bawah sanksi Barat, telah memperdalam kerja sama militer dan lainnya selama perang dua tahun di Ukraina.
“Beberapa hari sebelum serangan di Rusia, Teheran berbagi informasi dengan Moskow tentang kemungkinan serangan teroris besar di Rusia yang diperoleh selama interogasi terhadap mereka yang ditangkap sehubungan dengan pemboman mematikan di Iran,” terang salah satu sumber kepada Reuters.
(Susi Susanti)